news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penjual Takjil Dadakan, Mengadu Peruntungan di Bulan Ramadan

Konten Media Partner
18 Mei 2018 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual Takjil Dadakan, Mengadu Peruntungan di Bulan Ramadan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Oleh: Siti Ainur Rodhiyah
Bojonegoro - Sejak hari pertama puasa ramadan, sejumlah warga di Bojonegoro mulai marak berjualan takjil dadakan. Salah satunya di kawasan Jalan Rajekwesi Bojonegoro, tepatnya di depan Taman Rajekwesi, pada Jum'at (18/05/2015). Mulai pukul 15.00 WIB, para penjual makanan mulai menjajakan dagangannya di sepanjang jalan taman Rajekwesi.
ADVERTISEMENT
Tak heran jika makanan ini menarik warga yang lewat berkendara untuk mampir dan berburu takjil berbuka puasa. Sebagian pedagang menjual takjil menjadi pekerjaan sampingan untuk menambah rezeki.
Saat ditemui awak media ini, salah satu penjual makanan, Siska Widiya Anggraini (21), mengatakan bahwa jajanan takjil yang dijual di tempatnya tak begitu mahal dan dijamin harga relatif murah, kisaran Rp 1.000 sampai Rp 5.000. Seperti harga aneka sayur Rp 3.000, Es Kolak Rp 3.000, Gorengan Perkedel Rp 2.000, Pepes Ikan Asin Rp 3.000, Tempe Kering Rp 1.500.
"Harganya relatif murah dan rasanya dijamin enak," ungkapnya.
Penjual Takjil Dadakan, Mengadu Peruntungan di Bulan Ramadan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Siska juga mengaku bahwa sejak kecil dirinya telah membantu ibunya berjualan di sekitar taman Rajekwesi. Kurang lebih sudah hampir 10 tahun ini, setiap memasuki Ramadan, ia dapat merasakan peningkatan pendapatan. Saat bulan puasa, per-hari dirinya dapat memeroleh omzet Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu, berbeda dengan hari-hari biasa yang mendapatkan omzet Rp 150 ribu per hari.
ADVERTISEMENT
"Kalau di sini setiap hari ramai, karena juga sudah pada tahu kalau ada yang berjualan di sini," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Suhartini (37), penjual kue dan makanan tradisional di lokasi yang tidak jauh dari tempat berjualan Siska, bahwa dirinya berjualan saat bulan puasa saja, sebab saat bulan puasa, pembelinya relatif banyak terutama masyarakat yang berjalan-jalan atau yang menungggu saat berbuka puasa di taman rajekwesi.
"Menjelang magrib akan ada banyak pembeli yang ingin membeli kue, terutama anak-anak," jelasnya.
Surtini menuturkan, di bulan puasa, dirinya dapat meraup keuntungan bersih hingga Rp 100 ribu. "Hampir semua jajanan laku terjual saat bulan puasa," imbuhnya. (iin/imm)