PEPC Gelar Program Pelatihan Terpadu untuk Peningkatan Produksi Telur

Konten Media Partner
18 Februari 2019 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatihan Produksi dan Perawatan Faktor Produksi, pada Budidaya Ayam Petelur, di Kantor Balai Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem Bojonegoro, tanggal 18-19 Februari 2019.
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan Produksi dan Perawatan Faktor Produksi, pada Budidaya Ayam Petelur, di Kantor Balai Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem Bojonegoro, tanggal 18-19 Februari 2019.
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), menggelar acara bertajuk: Pelatihan Produksi dan Perawatan Faktor Produksi, pada Budidaya Ayam Petelur, bertempat di Kantor Balai Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, pada tanggal 18-19 Februari 2019.
ADVERTISEMENT
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian dari program Bisnis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang tengah dikembangkan PEPC di wilayah Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem sejak tahun 2018 lalu.
Kegiatan pelatihan tersebut turut dihadiri oleh tim Community Relations & CSR PEPC, Drh Suparto dan Dinas Peternakan Bojonegoro sebagai narasumber. Acara ini menyasar penggerak BUMDesa termasuk pengurus, anak kandang, pengawas maupun penasihat BUM Desa.
Pelatihan Produksi dan Perawatan Faktor Produksi, pada Budidaya Ayam Petelur, di Kantor Balai Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem Bojonegoro, tanggal 18-19 Februari 2019.
Kunadi selaku PGA Manager PEPC memaparkan tingginya komitmen PEPC terhadap keberlanjutan program BUMDes yang bertujuan untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat berbasis potensi lokal.
“Program pelatihan ini merupakan tahapan penting dalam program pemberdayaan masyarakat PEPC untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta membina peternak ayam petelur Bandungrejo yang mampu berkembang dan memiliki daya saing,” tutur Kunadi.
ADVERTISEMENT
Dalam menjaga keberlanjutan program, pihak PEPC menyadari pentingnya mengantisipasi tantangan-tantangan yang mungkin dihadapi oleh para peternak. Misalnya, penurunan hasil produksi telur maupun kematian hewan ternak.
“Dalam pelatihan ini, akan dipaparkan materi-materi yang bermanfaat untuk menghadapi tantangan tersebut, mulai dari pembuatan pakan alternatif, menjaga kebersihan kandang, menjaga kesehatan hewan ternak, hingga meningkatkan produksi telur dan menjaga kualitas telur tetap stabil,” tutur Kunadi mengimbuhkan.
Untuk memaksimalkan edukasi bagi para peternak, PEPC menghadirkan narasumber-narasumber unggul antara lain Dokter Hewan Suparto dan Dinas Peternakan Bojonegoro. Nantinya setelah mengikuti program pelatihan, para penggiat BUMDes Budidaya Ayam Petelur di Bandungrejo diharapkan memiliki kemampuan untuk membuat pakan alternatif, mampu memberikan perlakuan dan perawatan yang tepat bagi ayam petelur, serta mampu memelihara faktor produksi usaha budidaya ayam petelur.
ADVERTISEMENT
“Tentunya, sejak awal implementasi program, PEPC senantiasa mengembangkan sinergitas dengan Pemerintah Daerah maupun kelompok peternak,” imbuh Kunadi.
Sejak awal diimplementasikan, PEPC bertujuan untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bandungrejo melalui budidaya ayam petelur.
“Hal ini sesuai dengan rekomendasi studi sosio ekonomi tahun 2013 dimana diketahui bahwa mayoritas mata pencaharian utama masyarakat di sekitar wilayah BUMDes adalah petani dan peternak.” kata Kunadi.
Kades Bandungrejo Sapani mengungkapkan apresiasinya terhadap penyelenggaraan acara pelatihan PEPC. Ia berharap, dengan adanya pelatihan ini, ke depan pengelolaan budidaya ayam petelur oleh BUMDes Bandungrejo produksinya semakin meningkat dan terkelola dengan baik.
“Seiring berjalannya proyek JTB, semoga kemandirian ekonomi dari budi daya ayam petelur ini akan terus terjaga,” ungkap Sapani.
ADVERTISEMENT
Selain pembinaan program CSR, PEPC menjalankan proses bisnisnya dalam menyokong kemandirian energi nasional dan di tahun 2018 menyumbang 25 persen produksi minyak mentah nasional, melalui Lapangan Banyu Urip. PEPC juga menjadi operator proyek Jambaran Tiung Biru yang akan memproduksi gas sebesar 315 MMSCFD dan target on-stream pada tahun 2021, dengan sales gas sebesar 192 MMSCFD.
Dalam menjalankan proses bisnisnya, PEPC akan berkomitmen untuk terus berkontribusi aktif pada pengembangan masyarakat, khususnya di sekitar wilayah Bojonegoro termasuk melalui program. (*/imm)
Penulis: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com