Petani di Gondang Bojonegoro, Meninggal Dunia Disambar Petir di Sawah

Konten Media Partner
27 Mei 2020 8:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aparat saat mengevakuasi jenazah Damis (48), warga Desa Pajeng Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro, yang meninggal dunia disambar petir. Selasa (26/05/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Aparat saat mengevakuasi jenazah Damis (48), warga Desa Pajeng Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro, yang meninggal dunia disambar petir. Selasa (26/05/2020)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Seorang petani warga Dusun Dodol Desa Pajeng RT 015 RW 003 Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro bernama Damis (48), ditemukan meninggal dunia diduga akibat disambar petir di area pesawahan desa setempat. Selasa (26/05/2020) sekira pukul 18.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, sejak siang hari korban sedang bekerja di sawah miliknya dan saat itu di desa setempat sedang terjadi hujan lebat disertai petir berkali-kali.
Karena hingga malam hari korban tidak kunjung pulang, saudara korban berupaya mencari di area pesawahan milik korban dan saat itu saudara korban mendapati korban tergeletak di aliran air di pesawahan tersebut dalam keadaan telah minggal dunia, diduga akibat disambar petir.
Aparat bersama petugas medis dari Puskesmas Gondang, saat mengidentifikasi jenazah Damis (48), warga Desa Pajeng Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro, yang meninggal dunia disambar petir. Selasa (26/05/2020)
Menurut keterangan Kapolsek Gondang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Marjono SH, bahwa kronologi kejadian tersebut bermula pada Selasa (26/05/2020), sekira pukul 13.00 WIB, korban berangkat menuju sawah miliknya.
"Tidak lama berselang atau sekira pukul 14.00 WIB, di wilayah desa setempat mulai turun hujan deras disertai petir berkali-kali." kata Kapolsek Gondang, AKP Marjono SH.
ADVERTISEMENT
Kapolsek menjelaskan bahwa hingga pukul 18.00 WIB, korban tidak kunjung pulang ke rumah, sehingga saudara atau kakak korban yang bernama Jianto (50) khawatir tentang keberadaan korban, karena hari sudah gelap dan di wilayah desa setempat hujan masih turun, sehingga kakak korban mencoba menyusul ke sawah untuk mencari keberadaan korban.
"Saat tiba di sawah, kakak korban mendapati korban dalam posisi jatuh tersungkur di saluran air, dalam kondisi telah meninggal dunia." kata Kapolsek.
Mengetahui hal tersebut selanjutnya kakak korban melaporkan kepada kepala desa setempat dan diteruskan ke Polsek Gondang, sehingga Kapolsek bersama aparat setempat dan petugas medis dari Puskesmas Gondang, segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengidentiikasi korban.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil olah TKP, diduga sebelumnya korban hendak pulang dengan berjalan di pematang sawah, namun diduga korban disambar petir sehingga meninggal dunia lalu jatuh ke aliaran air yang berada di tepi pematang sawah tersebut.
Sementara, berdasarkan hasil idntifikasi diketahui ciri-ciri mayat panjang mayat 163 sentimeter, warna kulit sawo matang, rambut hitam lurus. Korban memakai pakaian kaos lengan panjang warna merah, celana pendek warna hitam, masker dileher warna hitam.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban yang dilakukan petugas Puskesmas Gondang, pada mayat ditemukan luka lecet pada kelopak mata sebelah kiri, luka bakar di belakang telinga sebelah kiri, luka bakar di pundak sebelah kiri, dada tengah dan dada kiri." kata Kapolsek.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya setelah mendapatkan penjelasan dari petugas medis Puskesmas Gondang keluarga atau ahli waris korban tidak berkenan untuk dilakukan otopsi yang dikuatkan dengan membuat surat pernyataan.
"Selanjutnya jenazah korban kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. (red/imm)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com