PMI Bojonegoro Kirim 50 Kantong Darah untuk Korban Ledakan di Lebanon

Konten Media Partner
6 Agustus 2020 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Unit Tranfusi Darah, PMI Kabupaten Bojonegoro
zoom-in-whitePerbesar
Unit Tranfusi Darah, PMI Kabupaten Bojonegoro
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Ledakan di Lebanon pada Selasa (04/08/2020) sore waktu setempat, telah menghancurkan kawasan Pelabuhan Beirut dan mengakibatkan korban meninggal serta luka-luka, yang sangat membutuhkan darah, sehingga Pemerintah Lebanon meminta bantuan Palang Merah Internasional untuk mencukupi kebutuhan darah tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kala merespon permintaan tersebut, dan dalam 2 hari ini akan menghimpun serta akan mengirimkan sekitar 1.000 kantong darah ke Lebanon, dan guna mendukung hal tersebut, PMI Kabupaten Bojonegoro pada Kamis (06/08/2020) pagi ini akan mengirim 50 kantong darah untuk ikut meringankan penderitaan korban ledakan di Lebanon tersebut.
Petugas unit donor darah PMI Kabupaten Bojonegoro saat menyiapkan darah yang akan dikirim ke Lebanon. Kamis (06/08/2020)
Sekretaris PMI Kabupaten Bojonegoro, Suko Hawidodo kepada awak media mengatakan bahwa darah tersebut nantinya akan dikumpulkan di Unit Donor Darah (UDD) PMI Surabaya dan Sidoarjo, yang kemudian akan dikirim ke Libanon melalui PMI Pusat.
"Mulai tadi petugas unit donor darah PMI Kabupaten Bojonegoro telah menyiapkan darah yang akan dikirim tersebut." tutur Suko Hawidodo, kepada beritabojonegoro.com. Kamis (06/08/2020) pagi.
ADVERTISEMENT
Masih menurut Suko Hawidodo, apabila nantinya darah yang dibutuhkan untuk Lebanon masih ada kekurangan, PMI Kabupaten Bojonegoro juga akan menyiapkan darah tambahan. Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat, khususnya warga di Kabupaten Bojonegoro untuk menyumbangkan darahnya bagi warga Lebanon yang saat ini sedang membutuhkan bantuan darah.
"Mangga berdonor darah untuk mencukupi persediaan darah di UDD PMI Kabupaten Bojonegoro." kata Sekretaris PMI Bojonegoro, tutur Suko Hawidodo.
Dikutip dari kumparan, ledakan di Lebanon telah menghancurkan kawasan Pelabuhan Beirut pada Selasa (04/08/2020) sore waktu setempat. Kerusakan pelabuhan ini diperkirakan akan mengganggu arus ekspor dan impor barang, termasuk bahan pokok masyarakat Lebanon.
Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y Thohari, mengungkapkan hal itu terjadi lantaran Pelabuhan Beirut menjadi pintu keluar-masuk bahan pokok.
ADVERTISEMENT
"Karena 70 persen impor bahan kebutuhan pokok yang masuk ke Lebanon itu semua melalui Pelabuhan Beirut yang sekarang sedang mengalami kerusakan cukup parah itu," kata Hajriyanto dalam live kepada kumparan.
Hajriyanto memastikan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dalam ledakan tersebut. Namun ada satu WNI yang mengalami luka dan telah menjalani perawatan. Kondisinya stabil dan sudah bisa pulang.
Korban jiwa akibat ledakan di Lebanon menembus lebih dari 100 orang. Keterangan tersebut disampaikan oleh Palang Merah Lebanon. Sedangkan korban luka jumlahnya melampaui 4.000 orang. (red/imm)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah tayang di: https://beritabojonegoro.com