Progres Pembangunan Jembatan Penghubung Bojonegoro-Tuban Capai 26 Persen

Konten Media Partner
23 Juli 2021 13:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi pembangunan Jembatan Kanor-Rengel (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi pembangunan Jembatan Kanor-Rengel (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Pembangunan Jembatan Kanor-Rengel (Kare) atau Jembatan Terusan Bojonegoro-Tuban, yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo, yang menghubungkan Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, terus digenjot agar selesai sesuai waktu yang ditentukan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, pihak kontraktor sedang melakukan pekerjaan pemancangan tiang di kedua sisi jembatan, dan progres pembangunan jembatan terusan tersebut telah mencapai 26 persen.
Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bojonegoro, Chusaifi Ivan Rachmanto ST MM, kepada awak media ini Jumat (23/07/2021) menjelaskan bahwa pihaknya mendorong pihak kontraktor untuk percepatan pembangunan jembatan terusan tersebut, namun dengan tetap memperhatikan kualitas pekerjaan.
"Hingga saat ini progresnya telah mencapai sekitar 26 persen," kata Chusaifi Ivan Rachmanto. Jumat (23/07/2021).
Situasi pembangunan Jembatan Kanor-Rengel (foto: istimewa)
Menurutnya, saat ini pihak kontraktor sedang melakukan pekerjaan pemancangan di kedua sisi jembatan, yang meliputi pengecoran deck slab (lantai kerja dan bekisting bagi plat lantai jembatan) dan pemancangan pile slab (struktur fondasi yang ditumpu oleh sistem kelompok tiang pancang). Selain itu juga dilakukan pekerjaan pemasangan beton pracetak jenis U (U ditch) untuk saluran air.
ADVERTISEMENT
Untuk tahapan selanjutnya akan dilakukan pengetesan pile atau pancang jembatan atau dikenal dengan istilah pile intergrity test (PIT) dan pile dynamic load testing (PDLT).
"Pengetesan tersebut untuk mengetahui daya dukung dari tiang pancang, apakah sesuai dengan yang direncanakan dan dinyatakan aman." kata Chusaifi Ivan Rachmanto.
Chusaifi menegaskan bahwa pihaknya berharap kepada pihak kontraktor agar dalam pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut selalu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sehingga tercipta zero accident.
"Semoga seleswai tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan. Namun keselamatan menjadi yang utama dalam pembangunan jembatan ini," kata Chusaifi Ivan Rachmanto.
Situasi pembangunan Jembatan Kanor-Rengel (foto: istimewa)
Untuk diketahui, konstruksi Jembatan Kanor-Rengel (Kare) memiliki panjang 210 meter, terdiri dari 5 bentang menggunakan rangka baja, dengan panjang bentang pertama 20 meter, bentang kedua 55 meter, bentang ketiga 60 meter, bentang keempat 55 meter, bentantang kelima 20 meter, dengan lebar jalur kendaraan 7 meter dan trotoar masing-masing sisi satu meter (total 2 meter), sehingga lebar jembatan 9 meter. Nantinya, jembatan tersebut diperkirakan bisa menopang beban seberat 120 ton.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Jembatan Kanor-Rengel (Kare), merupakan konsep pembangunan kawasan yang bertujuan untuk mendukung aksesbilitas masyarakat di kedua kawasan tersebut, sehingga dapat meningkatkan pergerakan masyarakat, yang nantinya akan berdampak positif pada sektor ekonomi, sosial, jasa, pariwisata, dan budaya, serta diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di kedua kawasan.
Jembatan Kanor-Rengel (Kare), dibangun dengan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro tahun 2021, dengan pagu anggaran Rp. 93,78 miliar. (adv/imm)
Reporter: Dan Kuswan
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com