Resensi: Les Miserables 2

Konten Media Partner
11 Agustus 2018 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Resensi: Les Miserables 2
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Film dibuka dengan pembebasan Jean Valjean (Hugh Jackman) setelah dipenjara selama 19 tahun. Setting film di kota Toulun, Perancis. Jean Valjean yang berhati lembut dan penuh welas asih telah berubah menjadi penjahat berbahaya karena amarahnya pada dunia yang kejam. Sebelum bebas, Jean Valjean disuruh mengangkat tiang kapal sendirian dan seorang polisi mengawasi kelebihan Jean Valjean yang luar biasa ini. Dia adalah Javert (Russel Crowe) yang sangat taat hukum.
ADVERTISEMENT
Jean Valjean berkelana. Selama itu, surat pembebasan harus selalu ia tunjukkan setiap ia masuk ke desa atau kota, membuat ia selalu dipukuli dan diusir dari desa yang ia lalui. Amarah ini tak surut ketika ia ditolong seorang pendeta dari Dijon bernama M. Myriel. Ia mencuri perangkat makan silver dan tertangkap. Namun, sang pendeta mengatakan bahwa ia yang memberikan pada Jean Valjean agar menggunakannya untuk kebaikan. Jean Valjean bebas dan ia berjanji akan mengubur nama Jean Valjean dan menjadi manusia baru yang lebih baik.
Sejak itu, jejak Jean Valjean menghilang. Javert, polisi yang ditugaskan mengawasi tingkah laku Jean Valjean kehilangan jejak.
Singkat kata, 8 tahun kemudian Jean Valjean muncul sebagai Monsieur Madeleine, Wali Kota Montreuil-sur-Mer dan pengusaha tekstil terkaya. Semua mencintai wali kota yang sangat baik ini. Suatu hari ada lelaki bernama M. Fauchelent yang terjepit gerobak. Butuh 10 orang untuk mengangkat gerobak, namun wali kota mereka sanggup mengangkat sendiri. Dari sinilah penyamaran Jean Valjean terbongkar.
ADVERTISEMENT
Pada saat yang sama, Jean Valjean sudah berjanji akan membantu Fantine (pegawainya, Anne Hathaway) untuk menjemput Cosette, anak Fantine. Fantine yang sangat menderita meninggal di rumah sakit dan Jean Valjean melarikan diri dan menjemput Cosette di penginapan keluarga Thénardiers yang jahat. Jean Valjean melarikan diri ke Paris dan bersembunyi di gereja. Saat itu, ia bertemu dengan M. Fauchelevent yang ia tolong dan menyembunyikan mereka dengan baik. Jejak Jean Valjean kembali hilang.
9 tahun kemudian, diceritakan, Revolusi Perancis dimulai setelah meninggalnya Jean Maximillien Lamarque. Dia dikenal sebagai satu-satunya pejabat yang peduli pada nasib orang miskin. Para pelajar seperti Marius Pontmercy (Eddy Redmayne) dan Enjolras (Aaron Tveit) memulai revolusi bersama rekan pelajar dan pemuda lain. Mereka juga dibantu mata-mata kecil mereka yang bernama Gavroche (Daniel Huttlestone).
ADVERTISEMENT
Marius bertemu Cosette remaja (Amanda Seyfried) dan mereka langsung jatuh cinta. Di saat itu, ada seorang gadis yang jatuh cinta pada Marius bernama Eponime Thénardiers. Bisa ditebak, ia adalah anak sulung suami istri Thénardiers yang sangat jahat. Mengetahui cintanya bertepuk sebelah tangan, Eponime Thénardiers bergabung dalam revolusi. Beruntung, mempunyai orang tua jahat tak membuat hati Eponime jahat. Ia mewarisi kelicikan orang tuanya, namun tetap menolong Jean Valjean dan Cossette ketika rumah mereka akan didatangi.
rasa dendam atas ketidakadilan masa lalunya. Beruntung ia bertemu dengan seorang uskup, Monseigneur Bienvenu, yang menyadarkannya akan arti kebaikan dan kejujuran. Di sebuah kota kecil, Jean mengubah namanya menjadi Monsieur Madeleine dan berhasil menjadi orang terkaya dan terpandang di kota itu, sampai-sampai ia diangkat menjadi wali kota. Dengan status barunya, ia banyak melakukan kebaikan kepada warga kota. Ia mendirikan bengkel-bengkel kerja, sekolah-sekolah, rumah sakit, dan fasilitas kota lainnya. Suatu ketika, seseorang yang bernama Champmathieu disangka oleh pengadilan sebagai Jean Valjean, seorang buronan polisi. Mengetahui hal ini, Monsieur Medeleine dilanda kebingungan yang sangat, apakah ia harus mengaku siapa sebenarnya kepada pengadilan untuk menyelamatkan Champmathieu ataukah ia tetap bersembunyi di balik kebesaran dan kebaikan nama Monsieur Madeleine.
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan itu, ia mengetahui tentang Fantine, seorang perempuan yang sangat menderita setelah dipecat dari sebuah bengkel kerja tanpa sepengetahuannya. Fantine mempunyai anak perempuan yang bernama Cossete yang dititipkannya kepada keluarga licik Thenardier. Ketiadaan pekerjaan, membuat Fantine tidak bisa mengirimkan uang kepada Thenardier untuk perawatan Cossete, sementara Thenardier terus mengirimkan surat yang isinya dibuat-buat agar Fantine segera mengirimkan uang untuk Cossete.
Demi Cossete, Fantine rela untuk melakukan apapun, bahkan sampai ia terpaksa menjadi pelacur. Monsieur Madeleine begitu tersentuh dengan kisah Fantine dan ia merasa bersalah. Untuk itu ia bermaksud menyelamatkan Fantine dari kemalangan nasibnya. Karena pengakuan Monsieur Madeleine di persidangan, Jean kembali harus menjalani hukuman.
Beruntung akhirnya ia dapat meloloskan diri untuk menjemput Cossete. Keduanya akhirnya tinggal bersama, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari kejaran seorang inspektur polisi bernama Javert.
ADVERTISEMENT
Waktu demi waktu membuat Cossete tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik. Kecantikannya memikat Marius, seorang aktivis Revolusi Prancis. Kembali Jean Valjean dihadapkan pada dua pilihan, apakah ia harus berbuat jujur atau berbuat baik. Jika ia berbuat baik, dengan membiarkan Cossete dan Marius saling mencintai, cepat atau lambat ia akan kehilangan Cossete, satu-satunya perempuan dalam hidupnya yang ia cintai dan sayangi. Jika ia berbuat jujur dengan mengatakan ketakutan dan kekhawatirannya dan menghalang-halangi cinta Cossete kepada Marius, ia akan menyakiti hati Cossete yang telah dianggapnya sebagai anaknya sendiri, yang apapun akan ia lakukan demi kebahagiaannya. (*/kik)
Peresensi: Nola Armylia
*) Guru di Bimbel Gugusan Bintang YKIB