Semburan Gas yang Keluar dari Sumur Bor di Bojonegoro, Tidak Berbahaya

Konten Media Partner
14 Juli 2020 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas saat lakukan pengecekan di lokasi sumur di Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, yang semburan gas. Selasa (14/07/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas saat lakukan pengecekan di lokasi sumur di Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, yang semburan gas. Selasa (14/07/2020)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Smburan gas yang jika disulut keluar apinya, keluar dari pengeboran sumur di area Masjid Al Mutaqin, di Dusun Padasmalang Desa Kalangan RT 001 RW 007 Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Senin (13/07/2020). Namun setelah dilakukan pengecekan, gas tersebut dinyatakan tidak berbahaya karena berupa gas rawa.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Drs Hanafi MM, kepada awak media ini, Selasa (14/07/2020) malam melalui pesan WhatsApp. Menurut Hanafi, gas yang ada tersebut tidak berbahaya karena berupa gas rawa.
"Di dalamnya dimungkinkan dahulunya banyak fosil atau sampah yang tertimbun dalam tanah. Kemungkinan juga di lokasi tersebut dahulunya bekas rawa atau aliran Sungai Bengawan Solo," tutur Drs Hanafi MM. Selasa (14/07/2020) malam.
Petugas saat lakukan pengecekan di lokasi sumur di Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, yang semburan gas. Selasa (14/07/2020)
Hanafi menjelaskan bahwa pihaknya bersama Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Setda Pemkab Bojonegoro, pada Selasa siang telah melakukan kunjungan di lokasi sumur tersebut, guna melakukan pengecekan dan pengukuran unsur yang terkandung di dalam tanah di dalam sumur bor tersebut, di mana didapati hasil bahwa saat dilakukan pengecekan api sudah padam.
ADVERTISEMENT
"Hasil deteksi dan pengukuran sumur sersebut diketahui berupa gas rawa. Tidak ada minyaknya, makanya nyalanya hanya sesaat. Tadi dikasih korek api sudah tidak bisa menyala," kata Hanafi mengimbuhkan.
Lebih lanjut Hanafi menyarankan kepada pihak masjid jika masih tetap ingin mencari sumber air untuk sumur, agar pindah lokasi pemboran .
"Hasil pengukuran geolistrik kita sarankan supaya pindah lokasi pemboran sumur, karena bila diteruskan akan ketemu dengan lumpur padat yang tidak ada sumber airnya. Bilamana ada sumber, kemungkinan air yang ada tersebut akan berbau." kata Hanafi.
Diberitakan sebelumnya, bahwa pada Senin (13/07/2020) sekira pukul 09.00 WIB, warga hendak membuat sumur bor di area Masjid Al Mutaqin yang berlokasi di Dusun Padasmalang Desa Kalangan RT 001 RW 007 Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Dalam proses pengeboran sumur tersebut, saat sampai pada kedalaman kurang lebih 40 meter, tiba-tiba dari dalam pipa sumur yang berukuran 4 inchi tersebut terjadi seperti letupan yang diringi dengan suara mendesis, seperti keluar angin, sehingga para pekerja tersebut kemudian menghentikan pekerjaannya, dan melaporkan kejadian tersebut pada Ketua RT setempat.
Selanjutnya untuk memastikan benda yang keluar dari dalam pipa sumur tersebut, ketua RT setempat mencoba melakukan pengecekan dan diketahui benda yang keluar dari dalam pipa tersebut baunya seperti karbit. Dan setelah dicoba menyalakan dengan pematik api atau korek api, ternyata menyala atau keluar apinya, sehingga kejadian tersebut segera di laporkan pada aparat setempat.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, aparat setempat bersama dinas terkait telah melakukan pengecekan di lokasi sumur tersebut, dan sambil menunggu hasilnya, untuk sementara lokasi tersebut diberi pagar dan dipasang garis polisi, agar warga tidak dapat mendekat pada pipa atau bibir sumur tersebut, karena lokasi sumur bor tersebut dekat dengan pemukiman warga. Namun kini telah dipastikan bahwa gas yang keluar tersebut dinyatakan tidak berbahaya karena berupa gas rawa. (dan/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com