news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Seorang Petani di Bojonegoro Meninggal Saat Tanam Padi di Sawah

Konten Media Partner
15 November 2022 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas saat identifikasi mayat Untung (52), warga Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, yang meninggal di sawah. Selasa (15/11/2022) (Foto: Dok Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas saat identifikasi mayat Untung (52), warga Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, yang meninggal di sawah. Selasa (15/11/2022) (Foto: Dok Istimewa)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Seorang petani bernama Untung (52), warga Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meninggal dunia saat ndaut atau mengambil (mencabut) bibit padi dari persemaian, di sawah miliknya yang berada di area persawahan miliknya yang berlokasi di Desa Kunci, kecamatan setempat. Selasa (15/11/2022).
ADVERTISEMENT
Saat itu, korban sedang ndaut atau mencabut bibit padi dari persemaian di sawah miliknya, namun tiba-tiba korban pingsan atau tidak sadarkan diri. Saat hendak ditolong, ternyata korban sudah meninggal dunia.
Menurut keterangan keluarganya, korban memiliki riwayat penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi), dan setiap hari masih mengonsumsi obat. Diduga penyebab kematian korban karena penyakit yang dideritanya kambuh secara mendadak, hingga akhirnya meninggal dunia.
Petugas saat identifikasi mayat Untung (52), warga Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, yang meninggal di sawah. Selasa (15/11/2022) (Foto: Dok Istimewa)
Kapolsek Dander, Polres Bojonegoro, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jadmiko SH, menjelaskan bahwa kronologi kejadian tersebut bermula pada Selasa (15/11/2022), sekitar pukul 05.00 WIB, korban bersama istrinya dan beberapa tetangganya berangkat menuju sawah miliknya untuk tandur atau menanam padi.
Sesampai di sawah, korban bersama istrinya bekerja mengambil atau mencabut bibit padi dari persemaian (ndaut), sementara beberapa orang tetangganya membantu menanam bibit padi (tandur).
ADVERTISEMENT
Tidak lama berselang, tiba-tiba korban pingsan atau tidak sadarkan diri, sehingga istri dan para tetangganya yang berada di lokasi kejadian berupaya menolong korban.
"Saat ditolong, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata Kapolsek AKP Jadmiko.
Kemudian mayat korban dibawa menuju ke pinggir jalan dan setelah petugas datang ke lokasi, selanjutnya mayat korban dibawa pulang ke rumah duka.
Berdasarkan hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat panjang mayat 168 sentimeter, perawakan sedang, warna kulit sawo matang, rambut pendek ikal hitam.
Sementara berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban memiliki riwayat penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi (hipertensi), dan setiap harinya masih mengkonsumsi obat. Sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.
ADVERTISEMENT
"Diduga penyebab kematian korban karena penyakitnya kambuh secara mendadak." kata Kapolsek.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihak keluarga menerima sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. “Jenazah korban selanjutnya kami serahkan kepada ahli warisnya untuk dimakamkan,” kata AKP Jadmiko. (red/imm)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com