Sungai Bengawan Solo Diduga Tercemar, PDAM Blora Tetap Beroperasi

Konten Media Partner
2 Juli 2020 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi air Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Blora yang airnya berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman. Rabu (01//07/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi air Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Blora yang airnya berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman. Rabu (01//07/2020)
ADVERTISEMENT
Blora - Kondisi air Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Blora yang beberapa hari terakhir ini berubah warna menjadi cokelat kehitam-hitaman dan diduga tercemar, dikhawatirkan berdampak terhadap mutu air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Blora, mengingat PDAM Blora sebagian air bakunya diambil dari air sungai Bengawan Solo.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, PDAM Blora saat ini tetap beroperasi dengan melakukan sejumlah upaya untuk menormalisasi air tersebut, melalui proses pengolahan, shingga air dari PDAM Blora laik untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Direktur PDAM Blora, Yan Ria Pramono, Kamis (02/07/2020). Pihaknya mengaku bahwa PDAM Blora sempat berhenti beroprasi dalam produksi air, namun pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah bahan kimia baru untuk menghapi hal itu.
"Tadi malam sempat berhenti, namun ini sudah mulai lagi. Mudah-mudahan kita bisa atasi," tutur Direktur PDAM Blora, Yan Ria Pramono. Kamis(02/07/2020)
Yan Ria Pramono menjelaskan bahwa dirinya mengetahui adanya polutan yang mencemari air sungai Bengawab Solo, sudah sejak 3 hari yang lalu.
"Hari Sabtu malam (27/6/2020) sampai Senin (29/6/2020) sudah turun polutan. Untuk air baku Bengawan Solo masih laik, jadi produksi masih kita lakukan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi air Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Blora yang airnya berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman. Rabu (01//07/2020)
Saat ditanya apakah menganggu pelayanan pelanggan, dirinya mengaku sudah memberikan informasi kepada pelanggan terkait kondisi sungai Bengawan Solo saat ini.
“Ada yang protes namun hanya beberapa, mereka juga juga tahu kondisinya, terlebih para pelanggan di Cepu dan Sambong yang mencapai 6.500 an pelanggan,” katanya.
Pihaknya berahap kondisi air Bengawan Solo tersebut segera membaik, mengingat hajat orang banyak dalam menggunakan kebutuhan air dalam sehari hari.
“Saya kira tidak hanya Blora, wilayah lain pastinya juga sama. Kami harap kesadaran semua pihak, mengingat di bagian hulu sungai Bengawan Solo ini juga banyak industri,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blora, Dewi Tejowati menuturkan bahwa saa ini debit air Bengawan Solo berkurang, sehingga jika volume limbah yang masuk di sungai Bengawan Solo tetap sama, akan membuat air menjadi agak keruh.
ADVERTISEMENT
"Informasi dari PDAM, sampai pagi ini air Bengawan solo masih bisa diolah dan laik dikonsumsi untuk air minum," ucap Dewi Tejowati.
Dipastikan, penyebab pencemaran yang selama ini terjadi di Sungai Bengawan Solo bukan berasal dari Kabupaten Blora. "Tetapi berasal dari wilayah hulu," kata Dewi. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com