Tim Rukyat di Bojonegoro Tidak Melihat Hilal karena Mendung dan Hujan

Konten Media Partner
12 April 2021 20:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rukyatul hilal, yang digelar Kantor Kemenag Kabupaten Bojonegoro, di Rumah Singgah Bukit Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro. Senin (12/04/2021) (foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rukyatul hilal, yang digelar Kantor Kemenag Kabupaten Bojonegoro, di Rumah Singgah Bukit Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro. Senin (12/04/2021) (foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Tim rukyat dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro, pada Senin (12/04/2021) petang, menggelar rukyatul hilal, di Rumah Singgah Bukit Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Karena kondisi cuaca di Bukit Wonocolo dalam situasi mendung dan hujan, Tim pemantau dari Kemenag Bojonegoro tersebut tidak dapat melihat hilal.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Pemkab Bojonegoro, Drs Sahari MM, yang turut hadil dalam rukyat tersebut kepada awak media ini menuturkan bahwa pemantauan berlangsung sekitar 20 menit, yakni sejak terbenamnya matahari, pukul 17.25 WIB hingga terbenamnya bulan, pukul 17.45 WIB.
"Pemantauan mulai pukul 17.25 WIB sampai dengan pukul 17.45 WIB. Hilat tidak terlihat karena waktu pelaksanaan mendung dan hujan," tutur Sahari.
Suasana rukyatul hilal, yang digelar Kantor Kemenag Kabupaten Bojonegoro, di Rumah Singgah Bukit Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro. Senin (12/04/2021) (foto: Istimewa)
Namun demikian, Sahari mengimbau kepada warga masyarakat di Kabupaten Bojonegoro untuk menunggu hasil sidang isbat yang digelar pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama terkait Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah.
ADVERTISEMENT
"Tadi hasil musyawarah sepakat, Bojonegoro mengikuti hasil sidang isbat Pemerintah Pusat. Jadi kami imbau kepada warga masyarakat Bononegoro tetap menunggu pengumuman dari hasil Isbat dari Kementrian Agama tentang penetapan awal Ramadhan," tutur Sahari.
Surat Edaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), tentang penetapan awal Ramadhan 1442 Hijriyah.
Sementara itu, dikutip dari Surat Edaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nomor 4105/C.I.34/04/2021, tertanggal 12 April 2021, tentang ikhbar atau pemberitahuan hasil rukyatul hilal bil fi'li Awal Ramadhan 1442 Hijriyah, disebutkan bahwa Tim Rukyatul Hilal PBNU atau Lembaga Falakiyah PBNU pada hari Senin 12 April 2021 (29 Syaban 1442 Hijriyah) telah melakukan rukyatul hilal hilal bil fi'li di beberapa lokasi rukyat yang telah ditentukan.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Katib Aam Yahya Cholil Staquf, dan Pejabat Rais Aam Miftachul Akyar tersebut disebutkan bahwa Tim Rukyatul Hilal PBNU atau telah berhasil melihat hilal.
ADVERTISEMENT
Atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat Al-Hadzahibul Arba'ah, maka dengan ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)meng-ikhbar-kan atau memberitahukan bahwa awal bulan Ramadan 1442 Hijriyah jatuh pada hari Selasa, tanggal 13 April 2021.
Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah penetapan awal Ramadan 1442 Hijriyah.
Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan awal bulan puasa Ramadan 2021 atau 1 Ramadan jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021. Sementara perayaan Idulfitri 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021.
Penetapan awal puasa dan lebaran tersebut berdasarkan maklumat PP Muhammadiyah yang dikeluarkan pada 26 Januari 2021, yang ditandatangani Ketua Umum Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto. (red/imm)
Reporter: Tim Redaksi
ADVERTISEMENT
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com