Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Tuban Tertinggi Kelima di Jawa Timur

Konten Media Partner
23 September 2021 18:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Staf Sosial BPS Kabupaten Tuban, Eni Indiastuti, saat sampaikan materi dalam workshop yang digelar BPS Kabupaten Tuban bersama awak media. Kamis (23/09/2021) (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Staf Sosial BPS Kabupaten Tuban, Eni Indiastuti, saat sampaikan materi dalam workshop yang digelar BPS Kabupaten Tuban bersama awak media. Kamis (23/09/2021) (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Tuban - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Tuban pada tahun 2020 masih tinggi yaitu sebesar 15,91 persen atau sebanyak 187 ribu orang. Jumlah tersebut menduduki peringkat nomor lima se-Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Staf Sosial BPS Kabupaten Tuban, Eni Indiastuti, dalam workshop virtual yang digelar BPS Kabupaten Tuban bersama wartawan, Kamis (23/09/2021).
Menurunya, jumlah penduduk miskin di setiap daerah dapat diketahui berdasarkan perhitungan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), termasuk di Kabupaten Tuban.
Eni juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari BPS Tuban, jumlah tingkat kemiskinan di Kabupaten pada tahun 2018, 2019 hingga 2020 terus mengalami peningkatan.
"Tahun 2020 tingkat kemiskinan di Kabupaten Tuban sebesar 15,91 persen atau sebanyak 187 ribu orang dengan kategori miskin. Sedangkan, di tahun 2021 kemungkinan untuk penghitungan hasil survei baru diketahui akhir bulan Desember 2021." kata Eni Indiastuti.
Eni Indiastuti menjelaskan, bahwa Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dalam setahun dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada bulan Maret untuk mengetahui level Kabupaten dan kota, serta bulan September untuk level provinsi.
ADVERTISEMENT
"Dalam Susena, kami cuma mengambil sampel sebanyak 910 rumah tangga, yang dibagi menjadi blok sensus. Setiap blok sensus hanya diambil 10 rumah tangga," tuturnya menjelaskan.
Masih menurut Eni bahwa dalam Susenas, BPS Tuban hanya melakukan listing, pendataan atau pengolahan data, kemudian validasi. Sedangkan yang menghitung angka kemiskinan hanya BPS Pusat, bukan kabupaten.
"Jadi setelah dihitung oleh pusat, akan muncul angka kemiskinan di kabupaten atau kota, sesuai dengan data dicatatan kami," kata Eni..
Saat ditanya mengapa hanya mengambil sampel sebanyak 910 rumah tangga, Eni menjelaskan bahwa angka tersebut sudah mewakili.
"Sebenarnya semakin banyak sampel semakin bagus, namun menurutnya ada batasan anggaran biaya." kata Eni.
Di akhir keterangannya Eni mengungkapkan bahwa faktor yang mempengaruhi peningkatan angka kemiskinan bisa dilihat dari berbagai faktor ya. "Bisa jadi selama pandemi COVID-19 banyak pengangguran, status bekerja, dan lain-lain," kata Eni Indiastuti
ADVERTISEMENT
Berikut ini 10 Kabupaten di Jawa Timur dengan tingkat kemiskinan tertinggi:
1). Kabupaten Sampang 22,78 persen atau sebanyak 224 ribu jiwa;
2). Kabupaten Bangkalan 20,56 persen atau sebanyak 204 ribu jiwa;
3). Kabupaten Sumenep 20,18 persen atau sebanyak 220 ribu jiwa;
4). Kabupaten Probolinggo 18,61 persen atau sebanyak 218 ribu jiwa;
5). Kabupaten Tuban 15,91 persen atau sebanyak 187 ribu jiwa;
6). Kabupaten Ngawi 15,44 persen atau sebanyak 128 ribu jiwa;
7). Kabupaten Pamekasan 14,60 persen atau sebanyak 129 ribu jiwa;
8). Kabupaten Pacitan 14,54 persen atau sebanyak 80 ribu jiwa;
9). Kabupaten Bondowoso 14,17 persen atau sebanyak 110 ribu jiwa;
10). Kabupaten Lamongan 13,85 persen atau sebanyak 164 ribu jiwa. (ayu/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Ayu Fadillah
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com