Tokoh Agama di Blora Tolak Aksi People Power

Konten Media Partner
14 Mei 2019 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Blora, KH Ishad Syofawi (kiri) dan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia ( PHDI ) Kabupaten Blora, Ida Bagus Sumantra (kanan), saat memberikan keteragan pers.  Selasa (14/05/2019)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Blora, KH Ishad Syofawi (kiri) dan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia ( PHDI ) Kabupaten Blora, Ida Bagus Sumantra (kanan), saat memberikan keteragan pers. Selasa (14/05/2019)
ADVERTISEMENT
Blora - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Blora dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Blora, dengan tegas menolak menolak aksi people power atau aksi massa dari sebagian kalangan untuk menolak hasil pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Blora, KH Ishad Syofawi kepada awak media inin pada Selasa (14/05/2019) pagi menuturkan bahwa dirinya dengan tegas menolak gerakan People Power pasca Pemilu 2019.
KH Ishad Syofawi juga menghimbau kepada masyarakat Blora untuk menghormati bulan Ramadan, dengan menciptakan situasi yang sejuk dan damai sehingga pelaksanaan ibadah puasa dapat berjalan lancar.
"Saya tegaskan menolak gerakan People Power pasca Pemilu 2019. Yang rencananya akan di lakukan sejumlah kelompok tertentu," kata KH Ishad dengan tegas.
KH Ishad menjelaskan perihal rencana aksi pengerahan massa yang akan dilakukan kelompok tertentu untuk menolak penetapan hasil pemilu oleh KPU, telah menimbulkan keresahan masyarakat. Menurutnya, jika ada pihak yang merasa bahwa ada pelanggaran dalam pemilu, dipersilakan untuk mengikuti prosedur yang berlaku.
ADVERTISEMENT
"Rakyat jangan sampai terpengaruh untuk mengikuti gerakan aksi massa, terutama warga Blora, saya imbau untuk tidak usah ikut, lebih baik kita isi bulan Ramadan ini dengan meningkatkan ibadah," tutur KH Ishad.
Lbih lanjut Ketua FKUB Blora tersebut mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia harus belajar dari kasus perang saudara di Timur Tengah. Tidak ada yg diuntungkan, bahkan mudaratnya sangat besar.Di mana banyak korban mati sia-sia dan kehidupanpun tidak bisa dengan dengan gejolak yang ada.
"Pemilihan serentak sudah dilaksanakan dengan aman dan tenang, apapun hasilnya kita percayakan hasilnya pada penyelenggara, yaitu KPU." pungkas KH Ishad Syofawi.
Secara terpisah, Parisada Hindu Dharma Indonesia ( PHDI ) Kabupaten Blora, juga menolak wacana people power atau aksi massa dari sebagian kalangan untuk menolak hasil pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut di sampaikan oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Blora, Ida Bagus Sumantra. Selasa ( 14/05/2019 )
“Saya tidak setuju dengan adanya people power atau pergerakan massa yang akan menolak hasil keputusan Resmi KPU tentang hasil Pemilu 2019, Karena KPU adalah lembaga resmi yang sah yang harus kita ikuti hasil resminya nanti." ucap Ida Bagus.
Lebih Lanjut Ida Bagus menambahkan bahwa dalam sebuah kompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah, yang menang jangan jumawa dan yang kalah harus legowo.
"Siapapun pemimpin yang terpilih nanti, mari kita dukung sepenuhnya demi masa depan bangsa." Tambah Ida Bagus.
Ida Bagus mengajak kepada semua umat beragama untuk selalu jaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama, terutama di Kabupaten Blora sehingga tercipta suasana yang adem dan sejuk dalam kehidupan bermasyarakat.
ADVERTISEMENT
"Blora adalah kabupaten yang aman dan sejuk, jangan sampai terprovokasi dari luar, apalagi kegiatan yang hanya akan menimbulkan keresahan masyarakat, Dan PHDI Blora jelas menolak Aksi Massa tersebut." pungkas Ida Bagus. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Artikel ini pertama kali terbit di: https://beritabojonegoro.com