Uang Sejumlah Nasabah Bank di Bojonegoro Hilang Secara Misterius

Konten Media Partner
23 Februari 2021 15:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uang Sejumlah Nasabah Bank di Bojonegoro Hilang Secara Misterius
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Sejumlah nasabah salah satu bank BUMN di Bojonegoro melaporkan adanya saldo rekening tabungannya yang berkurang atau hilang secara misterius, padahal para nasabah tersebut mengaku tidak pernah melakukan transaksi penarikan uang.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui secara pasti berapa jumlah nasabah yang saldo rekeningnya hilang atau berkurang, namun saat ini setidaknya ada 5 orang yang telah melaporkan pada pihak bank Cabang Bojonegoro.
Sementara, penyebab hilangnya dana para nasabah bank pelat merah tersebut masih belum diketahui secara pasti, apakah disebabkan faktor skimming, phising, system error, atau human eror.
Saat ini, pihak bank BUMN Cabang Bojonegoro telah melaporkan kejadian tersebut kepada Kantor Pusat dan masih dilakukan investigasi terkait laporan para nasabah tersebut.
Selain itu, perbankan cabang Bojonegoro juga telah memberitahu pihak vendor pengelola ATM di Kabupaten Bojonegoro, untuk mengganti mesin ATM yang diduga dipergunakan untuk melakukan skimming.
Asisten Manajer Operasional bank tersebut, Lussujiana, dikonfirmasi awak media ini membenarkan bahwa setidaknya ada 5 orang nasabah yang telah melaporkan adanya dana di rekeningnya yang berkurang, padahal para nasabah tersebut mengaku tidak melakukan transaksi pengambilan.
ADVERTISEMENT
"Ada 5 nasabah yang lapor. Sementara untuk besar uang yang hilang mulai 2,5 juta rupiah hingga 12,5 juta rupiah," kata Lussujiana.
Saat ini pihak bank telah melaporkan kejadian tesebut ke kantor -pusat dan saat ini sedang dilakukan investigasi. Sementara, untuk mesin ATM yang diduga dipergunakan untuk melakukan skimming, langsung diganti dengan yang baru.
"Tadi pagi saya baru mendapat informasinya, sehingga langsung kami teruskan ke kantor pusat. Jadi nanti investigasinya dari sana. Harus dikalrifikasi, jadi nanti hasilnya seperti apa. Biasanya 14 hari kerja. Nanti dari kantor pusat yang lebih tahu untuk menyelesaikan masalah ini." kata Lussujiana.
Lussi, panggilan Lussujiana menyampaikan bahwa dalam pengelolaan ATM di Kabupaten Bojonegoro, pihaknya bekerja sama dengan salah satu vendor, yaitu PT Swadharma Sarana Informatika (SSI).
ADVERTISEMENT
"Untuk ATM kita kerja sama dengan SSI, jadi nanti SSI juga akan turun karena mereka yang menangani ATM di seluruh Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan." kata Lussi.
Saat ditanya bagaimana awalnya nasabah mengetahui kalau uangnya tiba-tiba hilang, Lusi menyampaikan bahwa para nasabah tersebut mendapat notifikasi atau pemberitahuan melalui pesan singkat, kalau saldonya berkurang.
"Ada notifikasi atau pemberitahuan adanya transaksi, sedangkan nasabah tersebut belum melakukan transaksi. Jadi dari situlah dia mengetahuinya. " kata Lussi
Pada kesempatan tersebut Lussi, panggilan Lussujiana mengimbau kepada para nasabah agar sebaiknya kalau mengambil uang di ATM yang ramai. Menurutnya, di tempat yang sepi, dimungkinkan seseorang memasang alat skimming.
"Jangan di tempat yang sepi. Mungkin kalau yang sepi, bisa leluasa mengganti atau memberikan seperti alat skiming-nya. Tapi kalau ramai seperti di sini, tidak pernah berhenti sampai malam, tidak ada kesempatan untuk memasang alat skimming. Itu suatu kemungkinan." kata Lussi.
ADVERTISEMENT
Salah seorang nasabah, Aris, Warga Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Bojonegoro Kota, dirinya mengaku saldo tabungannya hilang atau berkurang sebesar Rp 12,5 juta.
Aris mengaku awalnya saldo tabungannya sebesar Rp 13 juta. Pada Senin (22/02/2021) saat dirinya melakukan pengecekan saldo, ternyata saldo tabungannya berkurang Rp 10 juta, sehingga saldo tabungannya tersisa Rp 3 jut.
Kemudian pada Selasa (23/02/2021) saat dilakukan pengecekan saldo, kembali saldo tabungannya berkurang Rp 2,5 juta. Padahal dirinya mengaku tidak melakukan transaksi tersebut, sehingga dirinya segera melaporkan kejadian tersebut pada pihak bank.
"Kemarin waktu mau transaksi lewat ATM, saldo saya sekitar 13 jutaan. Waktu sebelum transaksi saya cek saldo hilang 10 juta rupiah. Jadi 10 juta itu pengambilan ATM 4 kali. Terus sisa 3 juta rupiah. Terus tadi hilang lagi 2,5 juta. Yang kemarin pengambilan sekita jam 11.00 WIB. Untuk yang tadi sekita pukul 07.30 WIB." kata Aris.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, skimming adalah aksi pencurian informasi pada kartu debit atau kartu kredit. Pelaku kejahatan tersebut mendapatkan informasi tersebut dengan cara menyalin data yang ada di strip magnetik kartu debit atau kartu kredit secara ilegal.
Sementara phising adalah suatu metode untuk melakukan penipuan dengan mengelabui target dengan maksud untuk mencuri akun target. Istilah ini berasal dari kata “fishing” atau memancing korban agar terperangkap saat dijebak. Phising bisa dikatakan mencuri informasi penting dengan mengambil alih akun korban untuk maksud tertentu. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com