Upacara Hari Santri Nasional Digelar Secara Virtual di Pendapa Pemkab Bojonego

Konten Media Partner
22 Oktober 2020 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Kabupaten Bojonegoro, yang digelar secara virtual di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro. Kamis (22/10/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Kabupaten Bojonegoro, yang digelar secara virtual di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro. Kamis (22/10/2020)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2020 tingkat Kabupaten Bojonegoro, digelar secara virtual, di Pendapa Malowopati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Kamis (22/10/2020)
ADVERTISEMENT
Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2020, mengusung tema 'Santri Sehat Indonesia Kuat'
Upacara dipimpin oleh Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, didampingi Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan SIK MH; Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf Bambang Hariyanto; Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Sutikno SH MH; Perwakilan Pengadilan Negeri; Ketua DPRD Bojonegoro, Imam Solikin; Sekretaris Daerah Bojonegoro, Dra Nurul Azizah MM; Kepala Kemenag Bojonegoro, H.Suhaji; dan jajaran OPD Pemkab Bojonegoro. Sementara, upacara juga diikuti camat se Kabupaten Bojonegoro melalui dalam jaringan (daring).
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat beri sambutan dalam upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Kabupaten Bojonegoro, di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro. Kamis (22/10/2020)
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah dalam sambutnya menyampaikan bahwa para santri patut bersyukur karena santri mempunyai hari yang sangat istimewa, dimana tanggal 22 Oktober telah ditetapkan oleh presiden Joko Widodo menjadi hari santri, melalui melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2015, tertanggal 15 Oktober 2015, tentang Hari Santri Nasional.
ADVERTISEMENT
Menurut Bupati Anna Muawanah, Hari Santri Nasional merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni, tercetusnya resolusi jihat yang berisi fatwa, tentang kewajiban untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
"Resolusi ini kemudian melahirkan melahirkan peristiwa heroik 10 November 1945, yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan," kata Bupati Ann Muawanah.
Bupati menyampaikan, selain penetapan Hari Santri, santri dan pesantren juga memiliki Undang-undang Nomor 18 tahun 2019, tentang Pesantren. Undang-undang ini memberikan afirmasi rocognize dan fasilitas terhadap pesantren, pesantren dalam melaksanakan fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan juga fungsi pemberdayaan masyarakat.
"Tidak terkecuali di Bojonegoro juga telah kita tetapkan Perda tentang Sistem Pendidikan, yang memberikan penguatan kepada pendidikan fromal maupun nonformal yang ada di pondok pesantren. Ini sekaligus hadiah Hari Santri di Bojonegoro," kata Bupati Anna Muawanah.
ADVERTISEMENT
Bupati mengungkapkan bahwa di Kabupaten Bojonegoro, perbandingan antara SMP Negeri dan MTs, ternyata lebih besar MTs-nya, sehingga Pemkab merespon baik dengan segera menerbitkan Perda Sistem Pendidikan
"Kemarin review dari Gubernur sudah turun dan Perdanya sudah selesai, sehingga nanti OPD segera untuk menindak lanjutinya." kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati menyampaikan bahwa peringatan Hari Santri tahun ini secara khusus mengusung tema 'Santri Sehat Indonesia Kuat'. Isu kesehatan diangka berdasarkan fakta bahwa dunia internasional tak terkecuali indonesia saat ini tengah dilanda pandemi global atau Covid-19.
"Tema ini adalah jawaban dari komitmen kita bersama dalam mendorong kemandirian dan kekhasan pesantren. Saya yakin jika keluarga besar pesantren sehat bisa melewati pandemi ini dengan baik, Inshaa Allah, negara kita dan Bojonegoro menjadi sehat dan kuat. Kita semua berikhtiar, agar pandemi segera berlalu, keluaga pondok pesantren, santri, masyarakat Indonesia dan warga dunia bisa melewati pandemi ini dengan baik," kata Bupati Anna Muawanah.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut Bupati juga memberikan motivasi dan gambaran tentang kebijakan Pemkab Bojonegoro dengan pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Madrasah Aliyah (MA), yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
"Karena saat ini SLTA kewenangan ada di provinsi, maka kita langsung memberikan dana alokasi khusus untuk Madrasah Aliyah yang ada di Bojonegoro," kata Bupati Ann Muawanah.
Bupati juga menyampaikan bahwa dengan adanya Perda Sistem Pendidikan, nantinya akan ada Dewan Wali Amanah. Bupati berharap agar para pesantren khususnya yang ada di Kabupaten Bojonegoro bisa mengubah image pesantren.
"Pesantren saya harapkan untuk di Bojonegoro khususnya, bisa mengubah image pesantren, yang ada kesan 'kumuh, tidak bersih', ada juga ada kesan santri tidak disiplin, padahal disiplin santri itu sudah di ajarkan semenjak Nabi Muhammad," kata Bupati Anna Muawanah.
ADVERTISEMENT
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat serahkan hadiah kepada pemenang lomba peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Kabupaten Bojonegoro, di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro. Kamis (22/10/2020)
Dalam peringatan Hari Santri di Bojonegoro juga dilaksanakan sejumlah lomba yang sifatnya virtual, antara lain Lomba Hadrah, Lomba Dai Cilik dan Lomba Kaligrafi, yang dilaksanakan pada tanggal 15 oktober 2020 dan tiap-tiap cabang lomba diambil 6 juara, mulai juara pertama hingga juara ketiga dan juara harapan kesatu hingga juara harapan ketiga.
Usai upacara tersebut, dilaksanakan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba.
Diketahui, Hari Santri diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Hari Santri Nasional, ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2015, tertanggal 15 Oktober 2015, tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Salah satu momen penting yang melandasi pencanangan Hari Santri Nasional merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh pahlawan nasional KH Hasyim Asyari pada tanggal 22 Oktober 1945.
ADVERTISEMENT
KH Hasyim Asyari mendeklarasikan resolusi jihad yang mewajibkan seluruh umat Islam untuk berperang (jihad) melawan penjajah, yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca Proklamasi Kemerdekaan, sehingga momentum tersebut menyulut semangat patriotisme rakyat Indonesia.
Fatwa itu berisikan seruan agar para pejuang memerangi penjajah dan setiap pejuang yang gugur berada dalam keadaan mati syahid. Resolusi Jihad tersebut memberikan dampak besar dalam pertempuran di Surabaya. Resolusi tersebut membuat semangat pemuda Surabaya dan Bung Tomo untuk melawan tentara sekutu (Inggris) yang ingin kembali menjajah Republik Indonesia. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com