Usaha Jasa Penukaran Uang Baru di Bojonegoro Masih Sepi

Konten Media Partner
29 April 2021 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jasa penukaran uang baru di kawasan Alun-alun Kota Bojonegoro. (foto: dan/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Jasa penukaran uang baru di kawasan Alun-alun Kota Bojonegoro. (foto: dan/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Setiap tahun menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri, banyak pengusaha jasa penukaran uang baru yang membuka usahanya di Kota Bojonegoro. Salah satu lokasi yang paling banyak dipergunakan untuk membuka lapak jasa penukaran uang baru tersebut adalah di kawasan Alun-alun Kota Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Saat ini, di sepanjang Jalan Imam Bonjol, tepatnya di utara Alun-alun Kota Bojonegoro, setidaknya ada 10 orang yang melayani jasa penukaran uang baru.
Namun, menurut pengakuan beberapa pengusaha jasa penukaran uang baru di lokasi tersebut, hingga pertengahan ramadhan ini warga yang menukarkan uang baru masih relatif sepi.
Salah satu pengusaha jasa penukaran uang baru di kawasan Alun-alun Kota Bojonegoro. (foto: dan/beritabojonegoro)
Salah satu pengusaha jasa penukaran uang baru asal Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Ita (34) mengaku hingga hari ke-17 Ramadan atau 29 April 2021 ini, warga masyarakat yang menukarkan uang masih sepi.
"Masih belum banyak masyarakat yang menukarkan uang, masih sepi. Seperti hari ini baru ada dua orang yang menukarkan uang baru dengan pecahan 2.000 dan 5.000," kata Ita, ditemui awak media ini di seputaran Alon-alon Kota Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Ita mengatakan bahwa dirinya menggeluti usaha jasa penukaran uang baru sejak tahun 2014 dan setiap memasuki Bulan Suci Ramadhan atau jelang Hari Raya Idulfitri dirinya selalu mangkal di seputaran Alun-alun Kota Bojonegoro, dengan menjajakan uang baru berbagai pecahan. Setiap hari dirinya mulai membuka lapak jasa penukaran uang baru sejak pukul 11.00 WIB sampai malam hari..
Untuk tahun ini dirinya menjajakan uang dengan berbagai pecahan mulai Rp 1000, Rp 2000, Rp 5000, Rp 10.000 dan pecahan uang baru Rp 75.000.
"Tapi yang paling banyak dicari masyarakat pecahan 1.000 dan pecahan 2.000," kata Ita.
Ita mengaku pada tahun-tahun sebelumnya dirinya menghabiskan uang baru antara Rp 50 hinga Rp 60 juta. Dirinya berharap pada lebaran tahun ini warga masyarakat masih banyak yang menukarkan uang baru. Menurutnya, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jasa penukaran uang mulai ramai pada H-5 hingga H-1 Hari Raya Idulfitri.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan nanti pasa mendekati Hari Raya Idulfitri ramai, seperti tahun lalu juga begitu." kata Ita.
Salah satu pengusaha jasa penukaran uang baru di kawasan Alun-alun Kota Bojonegoro. (foto: dan/beritabojonegoro)
Hal senada juga disampaikan Andre (30) pengusaha jasa penukaran uang asal Kabupaten Lamongan. Andre mengaku, tahun sebelumnya dirinya membuka usaha di wilayah Kabupaten Jombang, namun tahun ini pindah di Kabupaten Bojonegoro.
"Tahun lalu saya buka di Jombang tapi tahun ini di Bojonegoro, karena katanya di sini selalu ramai. Namun sampai hari ini belum ramai. Hari ini baru ada 5 orang yang tukar uang pecahan 5.000," kata Andre.
Andre mengaku setiap tahun selalu memanfaatkan moment lebaran untuk membuka usaha jasa penukaran uang baru. Setiap hari Andre mulai membuka jasa penukaran uang baru sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Memanfaatkan momen jelang Hari Raya Idulftri, jadi tiap tahun saya selalu membuka jasa penukaran uang baru," kata Andre.
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com