Wakil Gubernur Jatim Resmikan Pembukaan TMMD di Bojonegoro

Konten Media Partner
2 Maret 2021 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, saat secara simbolis resmikan pembukaan TMMD ke-110, tahun 2021, di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, saat secara simbolis resmikan pembukaan TMMD ke-110, tahun 2021, di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, didampingi Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto dan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, pada Selasa (02/03/2021), resmikan pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110, tahun 2021, di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
TMMD di Bojonegoro dianggap strategis, karena anggaran atau nilai proyeknya yang paling besar, sehingga sebagai penghargaan maka Forkopimda Jatim hadir secara langsung.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Bojonegoro, Forkopimda Kabupaten Bojonegoro, Pejabat Utama Kodam V Brawijaya, dan Pejabat Utama Polda Jatim.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan pendekatan TMMD, pemerintah bisa memecahkan masalah pembangunan di daerah.
"Ini adalah suatu semangat dan berfikir untuk pasti bisa, tidak mengincar semua harus perfect, tapi harus lebih baik," ujar Emil Dardak.
Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto, saat beri sambutan dalam pembukaan TMMD ke-110, tahun 2021, di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro. (foto: istimewa)
Sementara, dalam sambutannya Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto memaparkan, hari ini telah dilakukan secara serentak pembukaan TMMD di beberapa wilayah di Jawa Timur, selain di Bojonegoro ada di Bondowoso, Sumenep, dan di Pacitan.
ADVERTISEMENT
Menurut Pangdam, Bojonegoro dianggap tempat yang strategis, di karena anggaran atau nilai proyeknya yang paling besar, sehingga sebagai penghargaan maka Forkopimda Jatim hadir secara langsung.
"TMMD ini selalu diprogramkan kerja sama sinergit, antara TNI, Polri dan Pemerintah Daerah, serta unsur stakeholder terkait di wilayah." kata Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto.
Pangdam menuturkan bahwa dulu namanya ABRI Masuk Desa, tapi setelah Polri berpisah, namanya menjadi TMMD, namun sebetulnya pelaksanaannya di lapangan tidak berubah, masih dilaksanakan oleh personel TNI dan personil Polri, serta pemerintah daerah.
"Ini perlu saya sampaikan, jangan sampai kesannya ini seolah - olah adalah program Tentara Nasional Indonesia semata. Pada tahun 1980 itu namanya ABRI masuk desa," tutur Pangdam menegaskan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Pangdam V Brawijaya menegaskan bahwa perencanaan TMMD ini dilakukan dari bawah ke atas.
"Diharapkan sasaran fisik yang susah dikerjakan oleh pemerintah daerah, karena terpencil dan anggaran terbatas, ini bisa dikerjakan melalui TMMD." kata Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto. (red/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com