Warga Gelar Demo, Tuntut Rekrutmen Kerja di Kilang Minyak GRR Tuban

Konten Media Partner
24 Januari 2022 19:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga dari 6 desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, saat menggelar aksi demo di depan kantor Pertamina Kilang Minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban. Senin (24/01/2022) (foto: ayu/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Warga dari 6 desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, saat menggelar aksi demo di depan kantor Pertamina Kilang Minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban. Senin (24/01/2022) (foto: ayu/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
Tuban - Ratusan warga yang tergabung dalam Paguyuban Pemuda Enam Desa asal Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, pada Senin (24/01/2022) menggelar aksi demo di depan kantor Pertamina Kilang Minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban.
ADVERTISEMENT
Dalam demo tersebut, massa dari 6 desa tersebut, yaitu Desa Beji, Desa Rawasan, Desa Sumurgeneng, Desa Mentoso, Desa Kaliuntu, dan Desa Wadung, membawa 5 tuntutan, di antaranya terkait rekrutmen kerja di Kilang Minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban.
Perwakilan pendemo, saat sampaikan tuntutan kepada Pertamina Kilang Minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban. Senin (24/01/2022) (foto: ayu/beritabojonegoro)
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi demo Suwarno mengatakan bahwa kegiatan hari ini pihaknya membawa 5 tuntutan, yaitu yang pertama meminta perusahaan Kilang Minyak Grass Root Refinery untuk memprioritaskan warga terdampak dalam rekrutmen security.
Kedua, dalam rekrutmen tenaga kerja, semua vendor yang ada di lingkungan Pertamina GRR Tuban harus berkoordinasi dengan pihak desa terdampak. Ketiga, menuntut janji Pertamina GRR Tuban untuk memberikan edukasi bagi warga yang terdampak.
Keempat, jika Pertamina GRR Tuban bisa memperkerjakan pensiunan yang notabene usianya lanjut, mengapa warga yang terdampak harus dipersulit untuk bekerja dengan alasan pembatasan usia.
ADVERTISEMENT
Sedangkan yang kelima, menuntut vendor untuk mengeluarkan oknum pekerja poyek Pertamina GRR Tuban yang tidak pro dengan warga.
"Untuk poin yang kelima ini, ada oknum security yang arogan. Terdapat 3 orang. Misalkan 3 nama ini diselesaikan hari ini ya selesai, alasannya tidak mau berkomunikasi dengan warga dan pemerintah desa," ucap Suwarno.
Suwarno mengungkapkan bahwa ada 3 orang dari PT Pertamina Training and Consulting (PTC), yaitu vendor yang mengelola proyek Pertamina GRR Tuban.
"Soal rekrutmen kerja, warga yang terkena relokasi itu menagih janji ke Kepala Desa, katanya jika ada Kilang Minyak warga ring 1 dan yang terdampak akan dipekerjakan," ucapnya.
Salah satu warga terdampak Pertamina Kilang Minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban bernama Musanam (60) menyampaikan bahwa pihak Pertamina pernah menjanjikan dirinya untuk bekerja sebagai pemotong rumput, namun hingga kini dirinya tidak diberikan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
"Dulu bertani, tanah saya kena semua, sekarang ya sudah tidak punya apa-apa," kata Musanam.
Musanam menambahkan, tanah yang dibeli oleh perusahaan sebesar 500 juta dan dibelikan rumah. Bahkan, baru-baru ini ia harus menjual 3 sapi untuk memenuhi kebutuhannya karena sudah tidak bisa bertani.
"Sapi saya ada 6 tak jual 3, ya sekarang saya nuntut katanya mau dikerjakan motong rumput tapi tidak bisa," tutur Musanam.
Sementara itu, perwakilan dari Pertamina GRR Tuban Solikin mengungkapkan, bahwa pihaknya telah mencatat semua tuntutan dari warga dan akan disampaikan ke pusat.
"Saat ini masih dikoordinasikan dengan pimpinan, sehingga kami belum bisa memberi keputusan," ucap Solikin.
Dalam aksi demo tersebut, tampak puluhan aparat dari kepolisan dan TNI turut mengamankan aksi demo tersebut. (ayu/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Ayu Fadillah SIKom
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com