news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jemaah Doktrin Kiamat Diminta Setor Harta untuk Bekal di Akhirat

beritajatimcom
Portal berita update Jawa Timur, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Jember, Madura, Kediri, Bojonegoro, Madiun, Malang, Gresik, Sidoarjo. Ngawi, Tuban, Lamongan, Trenggalek, Tulunggagung, Pacitan, Situbondo, Kota Batu dan lain-lain
Konten dari Pengguna
14 Maret 2019 15:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari beritajatimcom tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertemuan polisi dan perangkat desa terkait isu kiamat. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan polisi dan perangkat desa terkait isu kiamat. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) – Polda Jatim mulai turun tangan terkait adanya isu kiamat di Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadin di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Malang.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombespol Frans Barung Mangera, Kamis (14/3).
Menurut Barung--sapaan akrabnya--dari hasil informasi yang didapat pihak kepolisian ada beberapa hal dilakukan jemaah yang meyakini kiamat akan segera datang. Mereka (jemaah) diminta menjual aset-aset yang dimiliki untuk bekal kehidupan di akhirat, dibawa dan disetorkan ke pondok.
“Mereka (para jemaah) menyebarkan isu bahwa Ramadan tahun ini akan ada huru-hara (perang) dan jemaah diminta membeli pedang seharga Rp 1 juta,” ujar Barung.
Jemaah yang tidak membeli pedang, diharuskan menyiapkan senjata di rumah, sehingga meresahkan masyarakat sekitar.
Jemaah juga menyatakan akan ada kemarau panjang selama tiga tahun mulai 2019-2021, yang mengakibatkan paceklik. Jemaah diminta menyetor gabah per orang 500 kilogram,” tambahnya. [uci/ted]
ADVERTISEMENT
Reporter: Nyuciek Asih