Kebakaran di Gunung Semeru Meluas Capai 105 Hektare

beritajatimcom
Portal berita update Jawa Timur, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Jember, Madura, Kediri, Bojonegoro, Madiun, Malang, Gresik, Sidoarjo. Ngawi, Tuban, Lamongan, Trenggalek, Tulunggagung, Pacitan, Situbondo, Kota Batu dan lain-lain
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2019 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari beritajatimcom tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kebakaran di Gunung Semeru (Humas BB TNBTS).
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran di Gunung Semeru (Humas BB TNBTS).
ADVERTISEMENT
Malang (beritajatim.com) – Kebakaran yang melanda Gunung Semeru belum berhasil dipadamkan. Kebakaran hutan ini terus meluas hingga mencapai 105 hektare.
ADVERTISEMENT
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Syarif Hidayat, menuturan satu titik api yang belum bisa dipadamkan saat ini berada di blok curah potong, Ranupani. Menurutnya, proses pemadaman ini terkendala medan yang sulit serta faktor angin yang cukup kencang di kawasan tersebut.
“Titik-titik api Karhut yang sudah berhasil dipadamkan di wilayah Semeru, berada di lokasi Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-ayek, Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo, Watu Tulis, Po,o; Kemlamdingan Dowo, Pos 1, Sentong, Pasang Kupluk, Gunung Lanang, Bantengan, Pasangan, dan Curah Potong dengan area terdampak seluas 105 hektare,” ujar Syarif, Minggu, (13/10/2019).
Syarif mengatakan proses pemadaman masih dilakukan. Adapun relawan yang melakukan pemadaman terdiri dari Petugas TNBTS, masyarakat mitra Polhut, masyarakat Peduli Api Ranupani, Tim Evakuasi, PKL, dan Masyarakat Ranu pani. Mereka, kata dia, melakukan pemadaman dengan menggunakan jetshooter, garu, sabit, parang, flame freeze, sepeda motor dan mobil pemadam GALAAG TNBTS.
ADVERTISEMENT
“Fokus pemadaman karhut adalah mendekati titik api yang terjangkau dan dimatikan dengan jetshooter, gepyok, dan ranting serta membuat sekat bakar pada medan datar agar api tidak meluas, serta melakukan mop-up, yaitu pengendalian sisa api, bara dan asap sehingga dapat benar-benar padam,” ujar Syarif.
Menurut Syarif, prinsip pemadaman dan pengendalian karhut adalah safety first dengan mengutamakan keselamatan tim, memadamkan area yang terjangkau, memperhatikan arah dan kecepatan angin, serta pembuatan sekat bakar. (luc/kun)