Ketua DPRD Surabaya soal Interpelasi Risma: Diselesaikan Musyawarah

beritajatimcom
Portal berita update Jawa Timur, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Jember, Madura, Kediri, Bojonegoro, Madiun, Malang, Gresik, Sidoarjo. Ngawi, Tuban, Lamongan, Trenggalek, Tulunggagung, Pacitan, Situbondo, Kota Batu dan lain-lain
Konten dari Pengguna
6 November 2019 9:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari beritajatimcom tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono.
 Foto: Dok. Beritajatim.com
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono. Foto: Dok. Beritajatim.com
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, mengajukan jalan musyawarah terkait rencana interpelasi Fraksi Partai Golkar terhadap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terkait insiden gagalnya sidak Menpora Zainudin Amali ke Gelora Bung Tomo (GBT), pada Minggu (3/11/2019) karena pintu terkunci.
Zainudin sendiri adalah pemimpin Partai Golkar di tingkat nasional dan Jawa Timur.
“Sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama, utamanya Fraksi Partai Golkar dan Pemkot Surabaya. Penjelasan resmi Pemkot, mereka tidak menerima informasi terkait agenda sidak itu. Kita selesaikan persoalan itu dengan rembuk bersama,” ujar Awi, sapaan lekat Adi Sutarwijono kepada beritajatim.com, Selasa (5/11/2019).
Dalam tata tertib (tatib) DPRD, jelas Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini, telah diatur setiap ada masalah sebaiknya menempuh jalan musyawarah untuk mufakat.
“Menurut saya agar tidak menimbulkan gaduh, jalan itu dulu yang ditempuh,” ungkapnya.
Terkait pernyataan dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Syaifuddin Zuhri yang bakal all out membela Risma jika benar diinterpelasi, Adi mengatakan hal itu sebagai hal yang wajar.
ADVERTISEMENT
Sebab Risma merupakan kader PDI Perjuangan yang kebetulan menjadi Walikota Surabaya dan saat ini menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan.
“Seperti Fraksi Golkar membela Pak Zainudin Amali, saya kira wajar jika Fraksi PDI Perjuangan membela Bu Risma. Apalagi selain Wali Kota, Bu Risma adalah Ketua DPP PDI Perjuangan. Makanya, daripada ribut lebih baik persoalan ini diselesaikan secara musyawarah mufakat,” tegasnya.
Jika di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya terjadi gaduh, lanjutnya, yang rugi adalah masyarakat Kota Pahlawan. Sebab energi akan terbuang sia-sia hanya dengan masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan jalan musyawarah mufakat.
“Mari, kita sama-sama mengawal Surabaya menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Kita tunjukkan bahwa Surabaya siap dan bisa menjadi tuan rumah yang baik,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Awi, masyarakat Surabaya terutama para pecinta bola, tentu ingin menyaksikan pertandingan Piala U-20. “Dan kita tentu bangga, bila Surabaya sukses dan bisa menjadi tuan rumah dengan baik. Ini adalah kesempatan emas dan langka yang belum tentu terjadi setiap tahun. Lebih baik energi kita pergunakan untuk persiapan Piala Dunia U-20,” tandasnya.
Seperti diketahui, terkait gagalnya sidak Menpora ke GBT, Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya berencana mengajukan hak interpelasi terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Itu disampaikan Agung Prasodjo, anggota Fraksi Partai Golkar.
“Kami akan mulai dari Fraksi Golkar mengajukan interpelasi. Pemkot harus tahu bahwa Menpora datang bukan kepentingan pribadi, tapi kepentingan bangsa Indonesia,” kata Agung saat itu. (tok/ted)