2 WNA Dorong Petugas karena Tak Terima Diadang ke Kawah Bromo

beritajatimcom
Portal berita update Jawa Timur, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Jember, Madura, Kediri, Bojonegoro, Madiun, Malang, Gresik, Sidoarjo. Ngawi, Tuban, Lamongan, Trenggalek, Tulunggagung, Pacitan, Situbondo, Kota Batu dan lain-lain
Konten dari Pengguna
23 Maret 2019 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari beritajatimcom tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petugas sedang berusaha mengadang wisatawan yang nekat mendaki Gunung Bromo. Foto: matajitu
zoom-in-whitePerbesar
Petugas sedang berusaha mengadang wisatawan yang nekat mendaki Gunung Bromo. Foto: matajitu
ADVERTISEMENT
Malang (beritajatim.com) – Dua wisatawan mancanegara dari Jerman dan Rusia berhasil diadang oleh Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Namun sebelumnya, sempat terjadi aksi saling dorong hingga petugas dibanting oleh salah satu WNA, karena dilarang mendekat hingga radius 1 kilometer.
ADVERTISEMENT
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Syarif Hidayat, mengatakan ini kali kedua personel di lapangan melarang wisatawan asing mendekat. Pertama, sekitar pukul 09.30 WIB, Kamis (21/3), dua WNA asal Jerman mencoba menerobos ke kawah Bromo.
Lalu peristiwa kedua, ada dua WNA yang merupakan sepasang kekasih berasal dari Jerman dan Rusia yang juga ingin ke Bromo, pada Jumat (22/3).
“Kejadiannya hari Jumat (22/3), pukul 12.30 WIB. Nama yang cewek dari Rusia, Yulia tapi untuk yang cowok dari Jerman tidak terekam. Ini kali kedua bule menerobos radius aman 1 kilometer,” ujar Syarif, Sabtu (23/3).
Hasil interogasi personel di lapangan, kedua WNA itu bersikeras mendekat karena merasa sudah membayar tiket masuk ke TNBTS. Padahal status Gunung Bromo berada di level II atau waspada karena erupsi. Keadaan Gunung Bromo pada saat itu juga masih mengeluarkan abu vulkanik dan kerikil.
ADVERTISEMENT
“Jadi dia sewa rental trail dari Malang karena merasa sudah beli tiket dan penasaran dengan Bromo yang sedang erupsi, lalu dia (WNA) memaksa. Setelah diinterogasi dan diberi penjelasan akhirnya dia berhasil dilarang. Sebelum turun dia sempat meminta maaf atas kejadian tersebut,” ujarnya. (luc/kun)