news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Air Mata Khofifah Tumpah di Makam Gus Sholah

Konten Media Partner
3 Februari 2020 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jombang (beritajatim.com) – Lantunan kalima tauhid terus berkumandang di pesantren Tebuireng Jombang, Senin (3/2/2020). Keranda berselimut kain hijau bergerak perlahan menuju makbaroh (komplek pemakaman) keluarga Tebuireng.
ADVERTISEMENT
Keranda yang membawa jenazah KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) itu membelah lautan manusia yang memadati pesantren tersebut. Tangan-tangan para petakziah berebut memegang keranda tersebut.
Butuh waktu 15 menit lebih, bergeraknya keranda dari masjid ke area pemakaman. Itu karena petakziah benar-benar menyemut. Beberapa saat setelah jenazah sampai di lokasi, seorang perempuan berjilbab melangkah cepat menuju makam. Dia adalah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah kemudian diminta untuk memberikan sambutan di makbaroh. Sepintas Khofifah tegar. Namun setelah melepas beberapa kata, Khofifah tak kuat. Suara sesenggukan keluar dari tenggorokannya. Air mata Khofifah pun tumpah di depan makam Gus Sholah.
Tidak lebih 10 menit orang nomor satu di Jatim ini menyampaikan sambutan. Dia menggambarkan sosok Gus Sholah yang dikaguminya. Namun lagi-lagi, tangis Khofifah mendominasi. Khofifah benar-benar kehilangan sosok kiai kharismatik itu.
ADVERTISEMENT
Setelah pemakaman selesai, para petakziah beringsut mundur. Semua diliputi duka. Selain Khofifah, nampak pula Gubernur DKI Anis Baswedan, Menko Polhukam Mahfud MD, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin.
Gus Sholah mengembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (2/2/2020) sekitar pukul 20.55 di RS Harapan Kita Jakarta usai menjalani operasi penyakit jantung. Gus Sholah adalah pengasuh pesantren Tebuireng yang ketujuh atau 2006 hingga 2020, sejak generasi sang kakek KH Hasyim Asyari (1899-1947).
Gus Sholah, lahir di Jombang 11 september 1942. Mantan Wakil Ketua Komnas HAM ini merupakan putra ketiga dari enam bersaudara dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Nyai Hj. Sholihah.
Gus Sholah menempuh pendidikan umum mulai dari SD Perwari Salemba, SMP Negeri 1 Cikini, kemudian SMA Negeri 1 Budi Utomo hingga menamatkan kulaihnya di jurusan Arsitek ITB (Institut Teknologi Bandung). [suf/kun]
ADVERTISEMENT