Anak Bacok Polisi, Orang Tua Belum Diberi Tahu karena Masih Naik Haji

Konten Media Partner
20 Agustus 2019 15:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Bacok Polisi, Orang Tua Belum Diberi Tahu karena Masih Naik Haji
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sumenep (beritajatim.com) – Orang tua Imam Mustofa (IM), warga Desa Talaga, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep yang menjadi pelaku penyerangan Mapolsek Wonokromo, Surabaya, hingga saat ini masih berada di tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.
ADVERTISEMENT
Demi menjaga kondisi Mudahnan dan Pusiyah (orang tua IM), keluarga di Sumenep sengaja merahasiakan kasus IM. Mereka khawatir orang tua IM akan syok apabila mendengar kabar tentang putra sulungnya yang terindikasi menjadi pengikut golongan radikal.
“Paklik saya memang sengaja gak dikabari soal IM, karena khawatir mereka terkejut dan terganggu ibadahnya. Biarkan saja nanti setelah sampai disini baru dikasih tahu,” kata Kakak Sepupu IM, Hairi, Selasa (20/08/2019).
Orang tua IM tergabung dalam jemaah haji asal Sumenep melalui kuota tambahan jemaah haji 2019. Ada 10 orang jemaah haji tambahan dari Sumenep yang bergabung bersama jemaah-jemaah dari daerah lain.
“Ya semoga saja jemaah lain tidak ada yang sampai memberitahu ke paklik dan bulik saya itu soal IM. Kasihan mereka nanti,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
IM merupakan putra sulung pasangan Mudahnan dan Pusiyah. IM hanya dua bersaudara. Adiknya sampai saat ini masih mondok di salah satu pondok pesantren modern di Sumenep.
“IM dulu juga pernah nyantri di pondok itu. Tapi dia kemudian memilih pindah dan bekerja di Surabaya sejak 9 tahun lalu,” terang Hairi.
Pada Sabtu (17/08/2019), IM diamankan di Mapolsek Wonokromo. Dia menyerang petugas di SPKT dengan senjata tajam. Modusnya, IM pura-pura melapor ke petugas piket.
Akibat serangan mendadak itu, petugas piket Polsek Wonokromo, Aiptu Agus Sumarsono, menderita luka bacok di kepala, tangan, dan pipi kirinya. IM kemudian terpaksa dilumpuhkan anggota Polsek Wonokromo. Saat ini kasus tersebut ditangani Densus 88
Saat diamankan dan dilakukan penggeledahan, di tas IM ditemukan air softgun, ketapel, kelereng, makanan ringan, dan kertas print bergambar logo ISIS.
ADVERTISEMENT
Kapolri Jendral Tito Karnavian menyebutkan bahwa IM tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Pelaku bergabung dalam JAD dan belajar jihad secara perseorangan melalui internet. [tem/but]