Atasi Krisis Air di Jatim, Bendungan Sutami dan Wonorejo Akan Dibuka

Konten Media Partner
22 Juni 2019 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atasi Krisis Air di Jatim, Bendungan Sutami dan Wonorejo Akan Dibuka
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Malang (beritajatim.com) – Memasuki awal musim kemarau, debit air di beberapa kota di Jawa Timur mulai menurun. PDAM di Mojokerto, Surabaya, dan Sidoarjo mulai kekurangan air baku untuk keperluan air minum bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan, mengatakan saat ini pihaknya melepas air baku. Tampungan air yang telah disimpan sepanjang musim hujan di Bendungan Sutami dan Wonorejo bakal dilepas demi pasokan air di sejumlah daerah di Jatim.
“Ketersediaan air baku di waduk masih di dalam pola dan terus dikendalikan. Tapi, di hilir Sungai Brantas sudah muncul persoalan persediaan air,” kata Raymond, Jumat (21/6/2019).
Raymond menyebut, di beberapa titik di sepanjang sungai, khususnya yang di bagian hilir dari Sungai Brantas sudah muncul persoalan penyediaan air. PDAM mengeluhkan debit air yang mulai mengecil di aliran sungai.
“Sehingga kita akan melepas air dari Bendungan Sutami dan Wonorejo, agar debit air bisa masuk ke sungai Brantas sampai ke Mojokerto dan Kali Surabaya. Ini untuk mengamankan pasokan air minum yang bahan bakunya diambil dari Sungai Brantas dan Sungai Surabaya,” papar Raymond.
ADVERTISEMENT
Raymond menjelaskan debit air di hulu mengecil karena terjadi penguapan yang cukup tinggi selama kemarau, tidak ada hujan sepanjang sisa tengah di aliran Sungai Brantas. Karena itu pihaknya mengambil tindakan melepas air dari Bendungan Sutami dan Bendungan Wonorejo.
“Karena musim kemarau yang penguapannya lebih tinggi, sehingga air yang dikirim oleh hulu habis di perjalanan. Karena itulah kita mennambah debit dengan harapan tidak ada gangguan operasi pada PDAM,” tandasnya. [luc/but]