Bawaslu dan KPU Kirim Tim Investigasi ke Malaysia

Konten Media Partner
12 April 2019 9:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bawaslu dan KPU Kirim Tim Investigasi ke Malaysia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jakarta (beritajatim.com) – Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan investigasi terkait video yang beredar yang berisi gambar surat suara yang sudah dicoblos di Malaysia. Untuk memastikan hal tersebut, Bawaslu dan KPU akan mengirim tim investigasi ke Malaysia.
ADVERTISEMENT
“Kami akan menyelidiki (dugaan surat suara tercoblos) ini dan akan kami investigasi. Besok (Jumat, 12/9/2019), Bawaslu akan berangkat ke Malaysia,” ujar Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin pada konferensi pers yang digelar bersama KPU di Media Centre Bawaslu, Jakarta, Kamis (11/4/2019) malam.
Dia mengatakan, peristiwa sebagaimana yang terlihat di video memang benar terjadi. Namun, Bawaslu akan menginvestigasi apakah benar surat suara yang ditampilkan dalam video tersebut adalah surat suara yang diproduksi oleh KPU.
Selain memastikan kebenaran surat suara, kata Afif, investigasi juga akan dilakukan untuk memastikan di mana dan lokasi apa tempat peristiwa terjadi, serta siapa yang melakukan perekaman video. “Ini akan kami dalami dalam bentuk klarifikasi, pemeriksaan dan investigasi. Kami tidak mau berspekulasi,” kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu itu.
ADVERTISEMENT
Afif mengakui bahwa Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri (Panwaslu LN) Malaysia memang ada di lokasi saat peristiwa ‘penggrebekan’ itu terjadi. Hal itu, kata dia, lantaran saat itu Panwaslu LN sedang melakukan pengawasan melekat pada proses pemilihan di Malaysia, yaitu pemilihan melalui pos dan Kotak Suara Keliling (KSK).
“Tadi itu teman (Panwaslu LN) itu dalam proses mengawasi KSKdan patrol pengawasan yang keliling dan ketemu (peristiwa) itu,” lanjutnya.
Afifuddin mengatakan, jika memang itu adalah surat suara resmi yang diterbitkan KPU, pihaknya menduga surat suara tersebut dialokasikan untuk pemilih lewat pos. Menurutnya, petugas Panwaslu LN yang berada di lokasi kejadian memastikan bahwa surat suara tersebut adalah surat suara asli yang diproduksi KPU. Namun, Bawaslu masih harus memastikan kebenarannya.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, berdasarkan penelitian Bawaslu, pemilihan melalui pos memang memiliki kerawanan paling tinggi. Adapun, pada pemilu di Malaysia, jumlah pemilih yang menggunakan pos adalah yang paling banyak dibandingan dengan KSK dan TPS. Jumlah pemilih dengan pos mencapai 319.293 orang, pemilih KSK sebanyak 112.536 orang dan pemilih di TPS berjumlah 127.044 orang.
Adapun, Ketua KPU Arief Budiman meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi mengenai peristiwa tersebut. Ia mengatakan, pihaknya baru akan mengambil kesimpulan mengenai kejadian itu setelah melakukan investigasi bersama Bawaslu.
Sebelumnya, beredar video berisi penggerebekan gudang yang berisi surat suara yang telah tercoblos. Lubang coblosan surat suara pemilu presiden dan wakil presiden (PPSP) merujuk pada salah satu pasangan calon. Selain surat suara PPWP, surat suara pemilu DPR juga telah tercoblos pada salah satu calon anggota DPR RI. [hen/suf]
ADVERTISEMENT