Bayi Dibuang di Kuburan: Diduga Hasil Hubungan Gelap

Konten Media Partner
9 Maret 2019 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi Dibuang di Kuburan: Diduga Hasil Hubungan Gelap
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sumenep (beritajatim.com) – SF (37), warga Desa Essang, Kecamatan Talango, Pulau Poteran, Kabupaten Sumenep, harus mendekam di tahanan Mapolres Sumenep karena diduga kuat sengaja membuang bayinya yang baru lahir di kuburan.
ADVERTISEMENT
“SF dijerat pasal 305 juncto 307 KUHP, yakni meletakkan anak di bawah umur 7 tahun di suatu tempat supaya dipungut orang lain. Ancaman hukumannya maksimal 5 tahun,” kata Kasat Reskrim Polres Sumenep, AKP Tego S. Marwoto, Jumat (08/03/2014).
Warga Desa Palasa, Pulau Poteran, Kecamatan Talango, digegerkan dengan penemuan sesosok bayi laki-laki di areal pemakaman desa setempat pada Rabu (06/03/2019).
Bayi itu pertama kali ditemukan Bu Rahmi (54), warga setempat, saat pulang belanja dari pasar Bille. Saat melintasi pemakaman, lamat-lamat Bu Rahmi mendengar ada suara tangisan bayi. Setelah didekati, ternyata benar ada sesosok bayi laki-laki yang sedang menangis, terbungkus jarik. Saat itu areal pemakaman tengah diguyur hujan deras.
Bayi yang dibuang di kuburan itu lahir dengan kondisi fisik tidak sempurna. Kaki kanan cacat, dan kaki kiri tidak normal.
ADVERTISEMENT
Sas sus di masyarakat, bayi itu hasil hubungan gelap SF dengan seorang pria yang kini tinggal di Jakarta. Pria itu sudah memiliki istri. Sementara SF sendiri, sudah bercerai dengan suaminya sekitar 1 tahun lalu.
“Tersangka ini merasa malu pada tetangganya, karena bayi itu merupakan hasil perselingkuhannya dengan seseorang,” ujar Tego.
Namun ia enggan membeber identitas pria yang disebut-sebut sebagai teman selingkuh SF. “Pemeriksaan terhadap tersangka masih belum selesai. Jadi saya belum bisa bicara banyak,” dalihnya.
Bayi malang itu lahir ketika kandungan ibunya masih berumur 6 bulan. Setelah ditemukan, bayi itu dibawa ke Puskesmas Talango untuk mendapatkan perawatan, karena kondisinya tidak sehat.
Bayi SF itu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Daerah dr H. Moh. Anwar Sumenep untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun sayang, nyawa bayi itu akhirnya tidak bisa diselamatkan. (tem/ted)
ADVERTISEMENT