news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Begini Doktrin Pelaku Bom terhadap Anaknya

Konten Media Partner
15 Mei 2018 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Begini Doktrin Pelaku Bom terhadap Anaknya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) - Para pelaku bom bunuh diri yang melibatkan anak-anaknya dalam melakukan aksi, ternyata sudah dilakukan dengan persiapan yang matang. Salah satunya adalah dengan mendoktrin tentang jihad.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dalam keterangan persnya di media center, Selasa (15/5/2018).
Kapolda Jatim menjelaskan para pelaku yang masih satu jaringan ini dalam memperlakukan anak-anaknya nyaris sama. Mereka juga tidak menyekolahkan anak-anaknya.
"Untuk menghindari kesan bahwa anak anak ini tidak sekolah, orang tua mereka mengajarkan ketika ditanya orang tentang sekolah supaya menjawabnya dengan home schooling," ujar Kapolda.
Kapolda menambahkan, anak-anak tersebut terus didoktrin dengan ajaran seperti yang mereka anut. Anak anak ini juga diajar menghadiri setiap pengajian yang dilakukan kelompok mereka.
Dalam pengajian itu dipaparkan berbagai ajaran tentang jihad, yang dinilai sebagai jihad di jalan Allah. Untuk menguatkan ajaran tersebut, anak-anak ini juga diberi tontonan tentang film-film jihad. Sehingga anak anak ini benar-benar mendapatkan doktrin kuat dari kelompok mereka.
ADVERTISEMENT
"Sehingga doktrin mereka ini menyatu pada anak-anak. Akan tetapi tidak semua anak-anak mereka mau mengikuti ajaran dan doktrin yang diberikan orang tuanya. Buktinya ada satu anak yang sekolah biasa," kata kapolda.
Anak tersebut adalah anak laki laki dari Anton perakit bom yang meledak di Rusunawa Wonocolo Blok B lantai 5, Taman, Sidoarjo. Kebetulan anak tersebut tidak ikut orang tuanya melainkan ikut neneknya.
"Sementara anaknya yang lain terpengaruh dengan doktrin mereka bahkan sampai ikut dengan mereka melakukan penyerangan," sambungnya.
Salah satu cara untuk meyakinkan anak anak supaya ikut berjihad seperti keyakinan mereka, orang tua itu mengatakan bahwa nantinya akan masuk surga. [uci/but]