Bidan di Mojokerto yang Selingkuh dengan Dokter Sudah Dicurigai Suami

Konten Media Partner
2 Oktober 2019 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, Dr Sugeng Mulyadi. [Foto: misti/beritajatim]
zoom-in-whitePerbesar
Direktur RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, Dr Sugeng Mulyadi. [Foto: misti/beritajatim]
ADVERTISEMENT
Mojokerto (beritajatim.com) – Perselingkuhan seorang bidan berinisial MY dengan seorang dokter berinisial ARD di sebuah kamar kontrakan di Perumahan Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Selasa (1/10), sudah dicurigai oleh suami bidan MY.
ADVERTISEMENT
Bidan MY dan dokter ARD merupakan pegawai di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. ARD merupakan dokter spesialis ortopedi tulang belakang.
Akibat laporan suami kepada pihak rumah sakit, bidan MY yang sebelumnya bertugas di ruang VIP Tribuana, dipindahkan ke ruang kebidanan.
“Perempuan itu dipindah ke Ruang Gayatri setelah suaminya melapor jika keduanya berselingkuh. Dimungkinkan dokter bedah dan bidan itu karena sering ketemu sehingga untuk antisipasi kita pindah, meski saat itu keduanya kita panggil tidak mengakui punya hubungan,” Direktur RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, Dr Sugeng Mulyadi, Rabu (2/10).
Sekitar bulan April 2019, pihak rumah sakit mendapatkan laporan dari suami bidan MY, berprofesi sebagai polisi, yang menyebut bahwa ARP dan MY terlibat dalam hubungan terlarang. Pihak rumah sakit pun memanggil keduanya, namun keduanya tidak mengaku bila mempunyai hubungan khusus.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya empat bulan lalu, bulan April kita dengar dan laporan dari suami. Istrinya ada main dengan dokter tersebut. Karena ada laporan, pengaduan sehingga keduanya dipanggil. Bahkan sempat terjadi pemukulan dalam rumah tangga si perempuan dan pihak rumah sakit klarifikasi,” ujarnya.
Namun karena keduanaya tak mengaku, sehingga kasus tersebut dianggap selesai. Namun untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, maka bidan tersebut dipindahkan ke ruang kebidanan yakni Ruang Gayatri sejak tiga bulan lalu.
“Tidak ada pengakuan akhirnya selesai, jika ada pengakuan saya buat pernyataan agar tidak mengulangi. Setelah itu, kita tetap pindahkan dari Tribuana ke ruang Gayatri. Namun ternyata ketemuannya di luar dan terjadi seperti kemarin itu (penggrebekan). Yang bidan itu proses sekarang (cerai),” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sugeng mengatakan, keduanya merupakan pegawai rumah sakit milik Pemkot Mojokerto.
“Dulu satu pelayanan, fungsional seorang dokter yakni ahli ortopedi tulang belakang dan bidan,” ungkapnya.