Cerita Penjual Air Galon yang Diceramahi Pengebom Polrestabes Surabaya

Konten Media Partner
15 Mei 2018 13:21 WIB
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) - Raut terkejut terlihat dari Kasidah, pemilik usaha air galon di Tambak Medoan Ayu ini. Pasalnya ia merupakan orang yang terakhir interaksi dengan TM, pelaku teroris yang meledakkan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya, Senin (15/5) pagi.
ADVERTISEMENT
Ditemui di rumahnya di kawasan Tambak Medoan, pria berusia 54 tahun ini menceritakan jika Senin pagi sekitar pukul 06.00, ia mengantarkan air galon ke rumah. Padahal biasanya pemilik rumah membeli air isi ulang tanpa kirim atau langsung datang ke toko.
Namun dua kali ini ia meminta pengiriman air ke rumahnya. Dia sempat memberanikan diri bertanya akan kehidupannya setiap hari karena rasa penasarannya.
Sayang pertanyaan tak bersambut. Dia justru diceramahi dengan bahasa halus tentang arti kehidupan versi ajaran agama yang diikutinya.
"Saya anter galon itu Senin pagi, nunggu di depan rumahnya sekitar setengah jam, tapi ya gitu saya tidak boleh masuk dua kali kirim galon selalu nunggu di luar rumah. Itu yang membuat saya curiga dan bertanya kehidupannya, eh malah dicerahamahin ya saya hanya manggut saja karena tidak paham," ungkap Kasidah, Selasa (15/5).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dikatakan pria asal Yogyakarta ini memang diakui jika sang pemilik ini cukup aneh, berbeda dengan yang warga yang lain. Dan betapa terkejutnya dari media Senin malam, TM adalah pelaku Bom Polrestabes Surabaya. [way/but]
Berita ini pertama kali diterbitkan oleh beritajatim.com dengan judul "Cerita Penjual Air yang Diceramahi Pelaku Bom Polrestabes Surabaya"