Eka Marliana, Gadis 26 Asal Mojokerto Lulus Beasiswa S2 di Italy

Konten Media Partner
8 Oktober 2018 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eka Marliana, Gadis 26 Asal Mojokerto Lulus Beasiswa S2 di Italy
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mojokerto (beritajatim.com) - Eka Marliana (26) berhasil lulus S2 jurusan Master of Automation Engineering, University of Bologna, Italy. Gadis asal Dusun Losari Timur RT 23 RW 04, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto mendapatkan beasiswa S2 dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada tahun 2015.
ADVERTISEMENT
"Saya mengambil jurusan Master of Automation Engineering. Program studi S2 saya selesaikan dalam jangka waktu 2,5 tahun. Pendidikan di negara Italia sangatlah berbeda dengan di Indonesia. Di sana para guru ataupun dosen lebih memfokuskan ke teori ketika memberikan pengajaran tentang ilmu eksakta," ungkapnya, Senin (8/10/2018).
Masih kata lulusan S1 Teknik Mesin di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini, yang paling kentara adalah perbedaan cara belajar. Jika di Italia pembelajaran sangat teoritikal yakni teorinya dipelajari mendalam. Hal ini berbeda dengan di Indonesian, teori yang dipelajari tidak terlalu mendalam.
"Kalau ujian bukan hanya menjawab, tetapi merumuskan jawaban. Kalau soal pengalaman, pertama kali mendarat di Italia, saya kesulitan mencari tempat kos karena harus melewati tahap interview. Selama 2 minggu saya tinggal di hotel dan numpang di rumah teman. Setelah beberapa kali di tolak, akhirnya saya mendapatkan tempat tinggal," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Eka juga harus berjibaku ketika Italia memasuki musim dingan maupun panas. Bagaimana tidak, disaat musim dingin suhu bisa mencapai -5° C, sedang musim panas bisa mencapai 43°C karena di Italia ada empat musim, tidak seperti di Indonesia yang hanya dua musim. Sehingga hal tersebut juga menjadi pengalaman tersendiri.
"Apalagi ujiannya diadakan pada musim panas dan bulan Ramadhan. Kalau winter dan summer kuliah libur. Kendala lain adalah bahasa. Saya hanya beberapa bulan saja belajar bahasa Italia karena jadwal kuliah yang terlampau padat. Kalau berinteraksi saya menggunakan bahasa Inggris," katanya.
Eka memberikan tips jika ada yang ingij melanjutkan studi di Italia, yakni setidaknya sudah paham sedikit bahasanya. Sebab jika ingin berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang-orang Italia, bahasa yang digunakan juga bahasa Italia. Mereka lebih 'respect' jika orang asing fasih berbahasa Italia.
ADVERTISEMENT
"Rencananya saya akan melanjutkan studi S3 di Jepang tapi saya masih fokus dan menstabilkan karir sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya. Karena cita-cita saya ingin jadi orang yang bermanfaat untuk masyarakat, khususnya di bidang akademik. Sekaligus juga balas budi saya pada negara," tuturnya.
Karena mulai dari awal S1 hingga lulus S2, Eka menambahkan, jika ia mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dalam bentuk beasiswa. Sehingga ia bercita-cita untuk membagi ilmunya di bidang akademik dengan mengabdi sebagai dosen.[tin/kun]