Hadapi Persebaya, Madura United Krisis Stopper

Konten Media Partner
8 Agustus 2019 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hadapi Persebaya, Madura United Krisis Stopper
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pamekasan (beritajatim.com) – Madura United FC dipastikan tampil pincang kala bentrok melawan Persebaya pada laga bertajuk Derby Suramadu, pada lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo (SGBT) Surabaya, Sabtu (10/8/2019) lusa.
ADVERTISEMENT
Sebab tim berjuluk Laskar Sape Kerrab, kehilangan sejumlah pemain pilar akibat cedera hingga akumulasi kartu kuning. Termasuk palang pintu di sektor pertahanan, yakni Fandry Imbiri (pemulihan cedera) dan Jaimerson Xavier (akumulasi kartu).
Bahkan di posisi stopper, tim binaan Dejan Antonic hanya menyisakan Fachruddin Aryanto. Sementara pemain lainnya terpaksa harus menepi ketika tim bakal menjalani laga krusial melawan tim legendaris dengan suporter fanatik, Bonek.
“Kami segera fokus untuk pertandingan melawan Persebaya. Komposisi pemain masih banyak yang mengalami cedera dan kami harus menatanya dengan lebih baik sebelum pertandingan,” kata Dejan Antonic, Kamis (8/8/2019).
Memang kosongnya posisi palang pintu tim kebanggaan suporter Madura Bersatu, juga menarik atensi pemain yang selama ini memiliki karakter bermain di berbagai posisi. Seperti Guntur Ariyadi hingga sosok Marckho Sandy Meraudje.
ADVERTISEMENT
Apalagi selama ini, kedua pemain tersebut kerap bermain di berbagai posisi berbeda guna menambal sektor kosong dalam komposisi line up tim. “Kami selalu siap bermain di posisi apapun, kemarin kami bermain sebagai fullback dan awal-awal kompetisi diturunkan sebagai gelandang bertahan,” kata Guntur Ariyadi.
“Sebagai pemain, kami selalu siap bermain di posisi manapun demi membantu tim mendapatkan poin di Liga 1. Termasuk ketika menghadapi Persebaya Surabaya di GBT,” sambung pemain serba bisa bernomor punggung 2.
Termasuk juga bagi Marckho Sandy Meraudje, sekalipun memiliki posisi favorit sebagai bek sayap. Pemain asal Papua, juga sempat menjalankan peran sebagai stopper. “Kami pernah bermain sebagai stopper saat main bersama Coach Rasiman di Sriwijaya. Bahkan hal itu kami lakukan dalam beberapa pertandingan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Prinsipnya, jika memang dibutuhkan turun sebagai stopper. Kami tetap siap untuk memberikan yang terbaik bagi tim. Tentunya membantu kiper agar aman (tidak kebobolan),” pungkasnya. [pin/but]