Ini Respon Pemkot Surabaya Terkait Isu Mafia Perizinan di Kasus Jalan Gubeng

Konten Media Partner
19 Desember 2018 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ini Respon Pemkot Surabaya Terkait Isu Mafia Perizinan di Kasus Jalan Gubeng
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) - Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana yakin jika isu adanya mafia perizinan di balik proyek yang menyebabkan Jalan Raya Gubeng ambruk hanya kabar burung.
ADVERTISEMENT
"Saya optimis lah. Insya Allah nggak ada (mafia perijinan)," kata Whisnu singkat, Rabu (19/12/2018).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi juga memastikan jika proses pengajuan izin yang dilakukan oleh pihak kontraktor sudah sesuai prosedur.
"Mereka sudah melalui prosedur pengajuan izin sesuai dengan yang diatur oleh regulasi yang ada. Sekarang tinggal liat aplikasinya, apakah sesuai yang diajukan pada waktu itu," jelas Eri.
Lebih lanjut, Ia memastikan bahwa bersama Labfor Polri pihak pemkot akan meninjaklanjuti masalah ini. "Nanti kalau hasilnya Labfor keluar akan kita publish," pungkasnya.
Sebelumnya, sebagai informasi, di tengah kejadian amblesnya Jalan Gubeng pada Hari Selasa (18/12/2018) malam, merebak isu adanya permainan mafia perizinan di balik izin yang diberikan pada proyek basement Siloam Hospital.
ADVERTISEMENT
Isu itu diungkapkan oleh Ketua DPRD Kota Surabaya, Armuji. Dalam sidak yang Ia lakukan di lokasi, Armuji meminta pihak Kepolisian mengusut tuntas kasus ini. "Harus diusut tuntas. Tak boleh ada yang disembunyikan. Kepolisian harus sikat kalau memang benar ada yang bermain, termasuk jika anak pejabat sekalipun. Berbahaya ini," kata Armuji.
Politisi PDIP ini pun memastikan akan memanggil segenap manajemen Siloam dan penanggung jawab proyek. "Besok akan saya panggil langsung," pungkas Armuji. [ifw/kun]