news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rendra, Pria Penghina Nabi Muhammad Diduga Depresi

Konten Media Partner
27 April 2018 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rendra, Pria Penghina Nabi Muhammad Diduga Depresi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sidoarjo (beritajatim.com) - Rendra Hadi Kurniawan (39) warga Taman Paris Blok B 3 No 33, Desa Gedangan RT 02 RW 11, Kecamatan Gedangan mendadak terkenal karena diduga menghina Nabi Muhammad SAW. Ada pula dugaan kalau Rendra depresi akibat faktor ekonomi dan keluarga yang mulai terpuruk.
ADVERTISEMENT
Faktor depresi ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Sidoarjo Juanasari ST dalam konfrensi pers di kantor DPRD Kabupaten Sidoarjo, Jumat (27/4).
Rendra Hadi Kurniawan merupakan anak tunggal dari Nunuk Lelarosanawati salah satu Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo. Rendra merupakan anak kesayangan. Kemana-mana, seorang single perent tersebut selalu mengikuti ibunya.
Namun, dengan perjalanan waktu, Nunuk Lelarosanawati mengalami sakit stroke. Sehingga Rendra diduga depresi karena kondisi perokonomiannya melemah akibat banyak pengeluaran untuk pengobatan ibunya.
"Orang sakit kan membutuhkan biaya banyak. Sehingga kondisi ekonominya juga akhirnya agak melemah. Mungkin hal itu yang menyebabkan Rendra terpukul dan menyerang psikologisnya," kata Juanasari.
Penghinaan Terhadap Muhammad SAW (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penghinaan Terhadap Muhammad SAW (Foto: dok. Istimewa)
Ia menambahkan, Rendra Hadi Kurniawan menjadi kader Partai Demokrat karena ibunya. Namun, karena Rendra mengalami gangguan kejiwaan, pihaknya terpaksa memberhentikan Rendra menjadi kader Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
"Kami menjaring banyak kader untuk menjadi anggota partai, tentunya banyak tahapan. Pertama warga Indonesia, sehat lahir batin, tidak menjadi ASN dan bukan dari partai politik lain. Nah, salah satunya mas Rendra tidak memenuhi syarat, sehingga kami bertindak tegas," terangnya.
Atas kejadian yang sempat viral di medsos kamarin, pihaknya memohon maaf kepada masyarakat khususnya umat islam atas kejadian yang diperbuat seorang mantan kader Partai Demokrat tersebut.
"Kami mengecam keras terhadap semua tindakan penistaan agama, apalagi saya sendiri seorang muslim," pungkasnya. [isa/but]