Jika Ada PNS Pemkot Surabaya Tak Mau Nyanyi Indonesia Raya, Risma: Keluar

Konten Media Partner
26 Juni 2018 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jika Ada PNS Pemkot Surabaya Tak Mau Nyanyi Indonesia Raya, Risma: Keluar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com)--Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan bahwa dia bersama jajaran Pemkot akan menindak tegas apabila terbukti ada oknum PNS yang terpapar radikalisme.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, Wali Kota Risma sempat mendengar bahwa ada oknum PNS di Pemkot Surabaya yang tidak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ia khawatir, oknum itu telah terpapar virus antikebhinekaan.
"Tidak mau lagi ada yang tidak mau nyanyi Indonesia Raya. Kalau ada, keluar dari PNS," tegas Wali Kota Risma.
Sanksi tegas bagi para oknum PNS yang terpapar virus radikalisme atau antikebhinekaan, menurut Risma, juga sudah sangat jelas. “Pasti ada sanksinya karena di sumpahnya sudah jelas,” cetusnya.
Di sisi lain, Wali Kota Risma berharap bahwa para PNS secara bersama-sama mencegah masuknya paham radikalisme di lingkungan masing-masing, dengan cara melaksanakan tugas dan pelayanan secara baik serta menjaga NKRI dan persatuan nasional.
“Saya berharap PNS, utamanya guru, dapat mengajarkan toleransi antarsesama dan rasa saling menghormati kepada anak-anak dan masyarakat,” harap Wali Kota yang telah membawa Surabaya meraih banyak penghargaan dan pengakuan dunia internasional ini.[ifw/air]
ADVERTISEMENT