Khofifah Dukung Penyelarasan DUDI untuk SMK

Konten Media Partner
29 April 2019 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Khofifah Dukung Penyelarasan DUDI untuk SMK
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Pendidikan Jawa Timur bersama Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim mengadakan Seminar Sinergi Penyelarasan Kerjasama SMK dengan Dunia Usaha dan Industri, Senin (29/4/2019) di Diandra Convention Center.
ADVERTISEMENT
Dihadiri oleh Kepala Sekolah sebagai Jatim, Khofifah menampar peluang bagi SMK dengan sistem BULD. BULD merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang awalnya dikenal dengan sebutan Teaching Factory SMK, Pembelajaran Teaching Factory itu pun adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
Sementara, BULD yang dicanangkan pemerintah ini setidaknya telah berhasil dilakukan diberbagai daerah. Di Jawa Timur, saat ini menurut Khofifah, terdapat 20 SMK yang menjadi BULD. Khofifah pun mengatakan bahwa kegiatan hari ini merupakan sinergitas atas link and match SMK untuk membantu pertumbuhan BULD di Jawa Timur.
Dalam pembangunan SMK menjadi BULD menurut Khofifah haruslah dibarengi dengan pemenuhan skill masa depan seperti Sosial Skill, Problem Solving Skill dan DUDI (dunia usaha dan industri, red) yang sesuai dengan revolusi Industri 4.0.
ADVERTISEMENT
Semua skill tersebut dipaparkan dan dianjurkan oleh Khofifah untuk diajarkan dan dukung penuh kepada anak didik atau siswa khususnya SMK.
“untuk membangun industri masa depan itu ada kebutuhan-kebutuhan skill yang memperkuat social capital. Seterusnya DUDI mempersambungkan SMK se Jatim dengan kurikulum yang disesuaikan salah satunya masa magang,” ujar Khofifah.
Dengan skill dan penguatan sumber daya yang dimiliki oleh tiap daerah, Khofifah menambahkan bahwa BULD harus didukung dan ditularkan ke sekolah yang lain. Ada beberapa daerah yang telah mengajukan diri menjadi BULD yaitu, Kediri SMK Afiasi, Banyuwangi SMK Kopi, Magetan SMK Kulit, dan sebagainya.
“Kalau sekarang ada 20 BULD untuk SMK, maka kita bisa penguatan untuk SMK lain untuk melewati spesifikasi dan telaah yang mendalam. Tapi saya rasa SMK-SMK tersebut mampu karena yang mengusulkan ini adalah Bupatinya, itu akan mendorong kemandirian dengan cepat,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Keunggulan BULD tidak hanya teaching factory saja tapi juga menjadikan SMK tersebut mampu memenejerial keuangannya sendiri secara mandiri. Oleh karena itu, Khofifah mendorong Kepala Sekolah SMK untuk menjadi BULD dan mengetahui pemahaman SOP nya.
Selain untuk melakukan sinergi terkait pemahaman BULD, Khofifah pun mendorong penguatan potensi lokal. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Saiful Rachman pun mengatakan bahwa, untuk SMK daerah yang memiliki potensi lokal untuk dijadikan BULD harus mengikuti pendampingan.
“Nanti kita data lagi mereka yang mau mengajukan untuk dilakukan pendampingan, kalau sudah layak maka baru bisa dijadikan BULD,” ujar Saiful. [adg/ted]