news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Khofifah Sahur Bareng Jamaah Kawulo Pinggiran Kediri dan Blusukan ke Pasar

Konten Media Partner
26 Mei 2018 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Khofifah Sahur Bareng Jamaah Kawulo Pinggiran Kediri dan Blusukan ke Pasar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kediri (beritajatim.com) - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut satu Khofifah Indar Parawansa sahur bareng ratusan masyarakat dan Jamaah Kawulo Pinggiran (JKP) asuhan Gus Gendeng di Halaman Zahra Swalayan Jl. Raya Harinjing Dusun Purworejo, Desa dan Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Sabtu (26/5/2018) pagi. Ketua Muslimat NU ini memilih menu nasi tumpang yang menjadi khas Kediri.
ADVERTISEMENT
Perwakilan Tim Kampanye pasangan Khofifah - Emil Dardak Kabupaten Kediri, Soebianto dalam sambutannya mengatakan, 'di tangan' Bu Khofifah, Jawa Timur akan semakin lebih baik seperti saat dipimpin Pakde Karwo (Sakarwo, Gubernur Jatim). "Tidak perlu diragukan lagi kemampuan beliau dalam bidang sosial, pendidikan maupun masalah lapangan kerja," jelas kata Soebianto.
Khofifah berterima kasih karena mendapat perhatian semua pihak. "Nanti ketemu 'Bude' (Khofifah), pada 27 Juni 2018 ya, dengan pakaian putih, jilbab putih dan bernomor satu, demi kemakmuran Jawa Timur," pinta Khofifah.
Khofifah salut dengan keberadaan JKP. Sebab, sudah menggumpulkan uang untuk melakukan bedah rumah. Bahkan, saat ini totalnya sudah mencapai 40 unit rumah yang dibedah. "Jangan merasa menjadi orang pinggiran, terus tidak mampu berbuat apapun. Bahwa tidak ada orang yang suci di dunia ini, namun ada orang yang terjaga kesuciannya. Kapan tidak disiram, akan kering seperti iman kita. Yang sudah punya kelompok pengajian, tetap di jalankan untuk membersihkan hati kita," terangnya.
ADVERTISEMENT
Usai sahur bersama, Khofifah blusukan ke Pasar Karangdinoyo. Kehadirannya di Pasar Induk ini mendapatkan sambutan antusias dari para pedagang maupun pembeli. "Mereka adalah orang-orang tangguh yang berjiwa mandiri, karena selalu bangun pagi dan bekerja yang selalu diawali dengan doa," katanya.
Menurut Khofifah, lampu bisa memberikan ruang lebih nyaman bagi penjual dan pembeli untuk mengenali apa yang dijual dan yang dibeli, Apabila PLN cukup dan energi cukup, maka menurutnya, harus ada tambahan spot. "Ini juga suatu kekayakaan. Pasar induk ini menjadi sentra pedagang yang keliling kampung. Mereka akan kulakan disini. Proses transaksi yang berjalan menjadi upaya menggerekkan ekonmi masyarakat," jelas Khofifah.
Usai bertemu dan berdialog dengan pedagang pasar, Khofifah juga berbicara mengenai program Nasional 'Rumah Tidak Layak Huni', sewaktu dirinya menjabat sebagai Menteri Sosial RI. "Kalau dulu ketika di Kementerian Sosial, kita punya program rumah tinggal layak huni. Kami menyisir keluar yang rumahnya tidak layak huni. Kemudian banyak daerah yang juga menyiapkan program yang sama. Tetapi karena kendala APBN dan APBD untuk melakukan percepatan, maka JKP mereka urunan brsama sama melakukan bedah rumah atau apapun," ucap Khofifah mengapresiasi JKP.
ADVERTISEMENT
Masih katanya, bahwa lingkungan yang sehat itu penting dan rumah sehat itu juga penting. Maka rumah layak huni juga menjadi sangat penting. "Bagi kita jangan semua mengandalkan APBD, tepi partnership, goverment dan non goverment. Misalnya hari minggu kita ikut carfreeday (FCFD) di situ ada masjid kita sholat duha. Kita ingin buka rezeki dari langit dan rezeki yang ada di bumi. Kemudian kita ke kampung untuk melakukan bedah rumah. Siapa yang bisa melakukan ini? kalangan dunia usaha diajak untuk memberikan CSR-nya disana. Pemetaannya yang sudah dilakukan lebih awal, itu akan memudahkan penyaluran CSR bagi pengusaha termasuk didalamnya BUMN dan BUMD. Sehingga setiap minggu kita bisa menyisir berapa rumah yang bisa kita renovasi atau bedah rumah," beber Khofifah.
ADVERTISEMENT
Hal itu, terusnya, bisa menjadi bagian untuk mengantarkan kehidupan yang layak. Semuanya bisa terintegrasi. Khofifah menyebut dengan istilah 'Bedah Kampung'. (nng/kun)