Konser Dewa 19 Dibatalkan, Fahri Tuding Polisi Tidak Profesional

Konten Media Partner
11 Maret 2019 10:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konser Dewa 19 Dibatalkan, Fahri Tuding Polisi Tidak Profesional
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surabaya (beritajatim.com) – Konser solidaritas Dewa 19 All Star batal, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Fahri Hamzah, mengaku kecewa dengan tindakan kepolisian. Hal itu disampaikan ketika dirinya datang ke lokasi konser di Grand City Convention and Exhibition Hall, Surabaya, Minggu (10/3/2019).
ADVERTISEMENT
Ia menilai, apa yang dilakukan kepolisian ini seperti ditunggangi oleh kepentingan politik jelang Pilpres 2019. Di mana, pada konser itu rencananya akan dihadiri pula oleh Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno.
Padahal, kata Fahri, hal itu merupakan kegiatan amal untuk memberikan dukungan moral kepada pentolan Republik Cinta Manajemen dan Dewa 19, Ahmad Dhani Prasetyo, yang kini mendekam di penjara.
“Saya dengar tadi dari panitia sudah lama minta izin yang seharusnya diberikan izin cepat. Setahu saya saudara Sandiaga Uno juga datang pengen nonton doang memberi support kepada teman-teman Dewa, karena ini istikharah untuk secara moral membantu salah seorang tokoh utama yang sekarang sedang ada masalah hukum. Oleh sebab itu, kita juga cukup prihatin dengan kejadian malam ini,” katanya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, tindakan yang dilakukan kepolisian dinilai terlalu berlebihan dalam membatalkan rencana konser. Di mana, di dalam gedung itu pihak kepolisian juga membawa anjing pelacak, serta dianggap mematikan beberapa fasilitas di lokasi konser.
“Saya kira tidaklah seharusnya demikian, karena kita adalah negara warga negara yang baik dan sudah membuktikan diri sebagai warga negara yang baik. Bangsa kita sudah hidup di alam demokrasi lebih dari 20 tahun, dan selama 20 tahun warga negara telah menunjukkan sebagai warga negara yang baik,” kata mantan Wakil Ketua DPP PKS itu.
Karena menganggap ada kepentingan politik, Fahri pun mengaku kecewa dengan tindakan kepolisian yang sudah tidak profesional. Ia menganggap ada juga pejabat-pejabat atau oknum dari partai politik petahana yang menggunakan aparat hukum untuk menghadang kegiatan kompetitor politik. [way/suf]
ADVERTISEMENT