Kran Impor Beras Ditutup, Harga Gabah Sentuh Rp 5.500 per Kg

Konten Media Partner
14 Desember 2018 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kran Impor Beras Ditutup, Harga Gabah Sentuh Rp 5.500 per Kg
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ponorogo (beritajatim.com) – Para petani di Ponorogo bisa tersenyum dengan harga gabah hasil panenannya di akhir tahun ini. Tengkulak beras berani membeli gabah kering sawahnya dengan harga cukup tinggi. Untuk per kilogram gabah kering sawah (GKS) harganya mencapai Rp 5.500.
ADVERTISEMENT
“Ya inilah kondisi yang kita inginkan. Petani bisa mendapatkan harga yang layak sehingga petani yang merasakan untung yang pantas dari kerja keras mereka,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Ponorogo Harmanto, Jumat (14/12/2018).
Menurut Harmanto, harga yang dinikmati para petani ini dipastikan bisa menutupi ongkos produksinya. Dalam catatan Harmanto, saat ini ongkos produksi untuk tiap kilogram gabah kering sawah yang dihasilkan petani adalah Rp 2.750.
“Di satu sisi memang konsumen akan teriak-teriak karena khawatir harga beras jadi mahal. Tapi ini adalah keuntungan yang bisa dinikmati oleh para petani,” ujarnya.
Soal penyebab, Harmanto mengatakan, salah satunya adalah pelarangan impor beras yang diberlakukan oleh pemerintah akhir-akhir ini. Akibatnya, sesuai dengan hukum pasar, maka harga akan mengalami kenaikan karena suplai tidak berlebihan.
ADVERTISEMENT
“Memang sudah benar kalau kran impor ditutup karena kita ini produksinya memang banyak kok. Petani sedang panen kok. Kalau mau mempertahankan petani hidup, ya begini caranya. Stop Impor,” tegasnya.
Ia berharap harga ini bisa bertahan sehingga petani semakin berminat untuk terus bertani dan tumbuh petani-petani baru dan petani muda. Dengan begitu profesi ini tidak akan ditinggalkan oleh masyarakat. [dil/but]