Libatkan Partisipatif Masyarakat, WS Bumikan Trisakti dan Pancasila

Konten Media Partner
13 September 2019 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Libatkan Partisipatif Masyarakat, WS Bumikan Trisakti dan Pancasila
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) – Bakal Calon Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan keberlanjutan pembangunan Surabaya kedepan harus melibatkan peran serta masyarakat.
ADVERTISEMENT
Baik secara sosial kemasyarakatan, infrastruktur, Ekonomi dan Politik, Kebudayaan. Itu disampaikan Whisnu seusai menyerahkan Formulir Pendaftaran Bacawali di Kantor DPC PDIP Surabaya, Jumat (13/9).
Putra mantan Wakil Ketua MPR RI, Almarhum Sutjipto Soedjono ini menyatakan, keterlibatan partisipatif masyarakat dalam pembangunan Surabaya kedepan akan lebih menarik. “Dengan begitu masyarakat Surabaya akan tergerak untuk ikut memiliki kotanya sendiri. Sehingga pembangunan bisa dirasakan sepenuhnya,” kata Whisnu Sakti.
Peran partisipatif dikatakan pria yang akrab disapa WS ini bisa dalam berbagai bentuk. Pembangunan wilayah pinggiran Surabaya, misalnya. Tidak lagi dalam bentuk kebijakan secara Top Down, melainkan Bottom Up. “Mereka ingin pembangunan seperti apa?. Mau dibangun bagaimana?. Jadi nantinya Pemerintah Kota akan melakukan. Dengan begitu masyarakat pinggiran otomatis ikut menjaga,” terang WS.
ADVERTISEMENT
Ia menilai modernisasi tidak harus menggusur nilai tradisional. Bahkan, penataan dan pembenahan yang bagus bisa mengimbangi dengan baik. “Itu berlaku semua. Mau tentang pasar, budaya, transportasi dan sentra-sentra ekonomi bisa tetap eksis dan berbaur dengan modernisasi,” terang suami dari Dini Syafariah Endah ini.
Namun, Alumnus ITS Surabaya ini menggaris bawahi bahwa seluruh keberlanjutan pembangunan pasca Tri Rismaharini harus tetap berwawasan lingkungan. Dari segi lingkungan sendiri, kebijakan Pemkot kedepan tetap mempertahankan ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 30 persen.
Secara teknis hal tersebut sudah dipikirkan para ahli lingkungan sejak dulu. Sehingga akan tercipta Sustainable Development Goals (DGS) dengan baik. “Kondisi ini menjadikan perimbangan pembangunan kota lebih baik. Termasuk menjadikan ruang terbuka hijau menjadi paru-paru kota dan membuat nyaman bagi warganya,” terang WS. [ifw/kun]
ADVERTISEMENT