news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pakde Karwo: Jatim Peduli Program Madin dan Tutup Lokalisasi

Konten Media Partner
7 Juni 2018 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pakde Karwo: Jatim Peduli Program Madin dan Tutup Lokalisasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) - Di hadapan kiai, ulama dan ribuan jamaah serta masyarakat dari berbagai macam elemen, Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo mengungkapkan capaian program berbasis spiritual di Jatim, yakni pemberian bantuan keuangan kepada madrasah diniyah (madin) dan penutupan sejumlah lokalisasi di Jatim.
ADVERTISEMENT
Capaian keberhasilan program tersebut disampaikan Pakde-Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim ini saat menghadiri Peringatan Nuzulul Quran Tahun 1439 H/2018 di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Rabu (6/6/2018) malam
Dikatakan, sebagai provinsi yang memiliki jumlah penduduk dengan mayoritas pemeluk islam yakni sekitar 97.6 persen dan terbesar di Indonesia, Jatim menempatkan pendidikan islam menjadi bagian prioritas sekaligus basis utama dalam pembangunan.
Guna mendukung program pendidikan agama islam tersebut, Pemprov Jatim memberi kepedulian kepada pondok pondok pesantren. Salah satunya memberikan bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) bagi madrasah diniyah salafiyah.
Bosda Madin bertujuan untuk memberikan bantuan biaya operasional penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kebutuhan mendasar dan pokok bagi santri/warga belajar/siswa sasaran. Untuk santri ULA diberikan bosda madin sebanyak Rp 15 ribu per bulan, santri Wustho sebanyak Rp 25 ribu per bulan, sementara ustadz/guru/pengasuh diberikan Rp 300 ribu per bulan.
ADVERTISEMENT
Pemprov Jatim juga memberikan program kepada ustadz atau guru di pesantren dengan cara dididik dan dilatih tentang metodologi mengajar. Ustadz tersebut kemudian disekolahkan hingga lulus sarjana (S1) dengan jumlah keseluruhan mencapai 11.250 ustadz.
Tak hanya itu, Pemprov Jatim memberi perhatian kepada 2.500 Hafidz dan Hafidzoh dengan syarat ada rekomendasi dari kiai bahwa ustadz tersebut juga mengajar di ponpes. "Kami berpendapat, bahwa pembangunan yang baik basisnya adalah spiritual," ungkapnya, yang dalam kesempatan ini juga memberikan 100 paket sembako, santunan dan bingkisan kepada anak yatim piatu.
Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo sapaan akrabnya juga menyampaikan keberhasilannya dalam memberantas praktek prostitusi serta menutup sejumlah lokalisasi di Jatim. Pemprov Jatim bekerja sama dengan MUI membentuk Ideal (Ikatan Dai Lokalisasi) dengan tujuan memberikan pencerahan kepada WTS yang ada.
ADVERTISEMENT
"Kita bersama MUI telah berhasil menghapus prostitusi di Jatim. Dulu di Jatim ada 47 lokalisasi dengan total WTS sebanyak 17.275 orang. Allhamdulillah janji Allah SWT jika menutup tempat maksiat akan ditolong segala kesulitan yang ada," ungkapnya.
Dalam ceramah agamanya, Pengasuh Ponpes An-Nur Lassem Jawa Tengah KH. Abd Qoyyum Manshur mengatakan, bahwa Alquran adalah pegangan hidup. Artinya, segala langkah kehidupan telah diatur sedemikian rupa dalam Alquran.
Ia mencontohkan, Alquran telah mampu mengajarkan cara menatap dunia, menjalankan negara yang dapat dilihat dari berbabagai macam aspek antara lain, aspek dunia, manusiawi, pendidikan hingga politik. Tertulis jelas dalam Alquran dijelaskan bahwa Allah SWT tidak menginginkan kedzoliman di dunia.
"Ternyata, Alquran sekian tahun lalu hingga hari ini menawarkan kebaikan dengan ketidakadanya kedzoliman dalam setiap langkah yang diambil oleh ummatnya. Oleh karenanya, kita harus berpegang teguh pada setiap tuntunan yang telah ditetapkan dalam Alquran," tutupnya. (tok/*)
ADVERTISEMENT