Pelaku Mutilasi Dikenal Pekerja Keras dan Patuh pada Orang Tua

Konten Media Partner
13 April 2019 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku Mutilasi Dikenal Pekerja Keras dan Patuh pada Orang Tua
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kediri (beritajatim.com) – Supriyanto, ayah dari Azis Prakoso (34), salah satu pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Budi Hartanto (28) pegawai honorer sekaligus guru tari asal Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, masih belum percaya anaknya melakukan pembunuhan sadis.
ADVERTISEMENT
“Saya itu, kalau si Azis melakukan seperti itu, saya tidak percaya. Saya itu, setiap hari mengetahui kesehariannya Azis. Anaknya nurut sama orang tua,” kata Supriyanto di rumahnya, Jalan Mekar, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Sabtu pagi (12/4/2019).
Supriyanto mengenal Azis sebagai anak yang pekerja keras, patuh kepada orang tua, dan setia kawan. “Kalau dapat uang dari kerja, Azis suka memberi keponakan-keponakannya untuk beli jajan,” imbuh Supriyanto.
Supriyanto berharap pihak kepolisian bisa berlaku arif dalam menangani kasus yang menjerat putra bungsunya tersebut.
“Kalau Azis melakukan perbuatan setega itu, saya masih tidak percaya. Sama sekali tidak percaya,” tambahnya.
Untuk diketahui, Azis Prakoso ditangkap tim gabungan Polda Jatim bersama tiga Polres jajaran dari rumahnya sekitar pukul 01.00 WIB pada Jumat (12/4/2019). Dia merupakan satu dari dua pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap Budi Hartanto.
ADVERTISEMENT
Pelaku lainnya adalah Aris Sugianto (34) warga Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Pemuda bergestur gemulai ini diringkus Polda Metro Jaya di Jakarta.
Keduanya mengeksekusi korban di sebuah warung di Jalan Surya, Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Selasa malam (2/4/2019). Mereka menghabisi nyawa korban kemudian memutilasi bagian kepala korban.
Setelah itu, mereka membuang jenazah korban secara terpisah. Bagian tubuh korban dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu. Sedangkan potongan kepala korban dibuang di Desa Jemekan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. [nng/but]