Pelecehan Seksual di Tempat Umum Terekam Camera CCTV

Konten Media Partner
6 Maret 2019 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelecehan Seksual di Tempat Umum Terekam Camera CCTV
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mojokerto (beritajatim.com) – Aksi pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur terjadi di tempat umum tepatnya di Perumahan Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
ADVERTISEMENT
Bahkan aksi tersebut terekam camera CCTV pintu masuk perumahan.
Aksi tak senonoh tersebut menimpa siswi kelas 11 salah satu SMA di Kabupaten Mojokerto, AR (16) yang terjadi pada tanggal 20 Februari 2019 lalu.
Korban saat itu pulang sekolah dengan berjalan kaki dipepet seorang pria yang mengendarai sepeda motor Suzuki Mio warna hitam.
Pria tersebut memakai kaos berwarna hitam dengan memakai celana pendek berpawakan gemuk nampak mengikuti korban dari arah belakang. Awalnya, pelaku menanyakan alamat ke korban. Setelah korban memberitahu alamat yang dimaksud, pelaku kemudian membuntuti dan mengeluarkan kemaluannya.
Orang tua korban, MZ mengatakan, saat kejadian anaknya pulang sekolah dengan berjalan kaki. “Ada pria mengendarai sepeda motor Mio, usia sekitar 30-35 tahun. Pakai helm, tanya alamat dan anak saya menunjukan alamat yang dimaksud,” ungkapnya, Selasa (5/3/2019).
ADVERTISEMENT
Masih kata MZ, pelaku kemudian membuntuti korban dan mengeluarkan alat vital. Merasa dibuntuti, korban yang saat itu tengah nge-vlog mengarahkan kamera handphone (HP) miliknya ke pelaku. Korban pun kaget dan bergegas menuju rumahnya.
“Anak saya itu melihat dari video karena saat itu dia nge-vlog. Dia lihat kalau laki-laki itu terus memainkan barang sensitifnya. Anak saya takut, kemudian dia terus melanjutkan perjalanan, setelah sampai rumah langsung masuk dan cerita ke istri saya,” katanya.
Istrinya langsung menghubunginya melalui sambungan telepon. Dalam rekaman CCTV terlihat setelah melakukan aksinya, pelaku dengan santai putar balik di depan musala. Sadar aksinya terekam CCTV, pria tersebut kemudian tertawa.
“Sudah ada korban lain informasinya, yang satu ibu-ibu dan kemungkinan pelakunya sama. Saya sudah melaporkan ke pak RT dan sudah dilakukan musyawarah. Kita belum laporkan ke polisi, karena kami masih mencari data tambahan,” pungkasnya.[tin/ted]
ADVERTISEMENT