Pemadaman Api di Gunung Semeru Terkendala Medan Curam

Konten Media Partner
9 Oktober 2019 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemadaman Api di Gunung Semeru Terkendala Medan Curam
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Malang (beritajatim.com) – Sudah empat pekan kebakaran hutan di Gunung Semeru, Jawa Timur belum juga padam. Medan yang sangat terjal dan berbukit, menjadi kendala utama dalam proses pemadaman ini.
ADVERTISEMENT
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar TNBTS, Syarif Hidayat, mengatakan kebakaran yang belum bisa dipadamkan tinggal satu titik, berada di blok Pasangan, Ranu Pani, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
“Lokasi ini memiliki medan yang sangat terjal dan berbukit, faktor angin yang sangat kencang ditambah cuaca panas membuat seresah dan semak yang sudah mengering mudah terbakar. Sementara lokasi karhut ini dapat diantisipasi atau dipadamkan dengan area terdampak diblok pasangan seluas 2,5 hektare,” papar Syarif.
Sedangkan titik-titik api karhut yang sudah berhasil dipadamkan di wilayah Semeru. Berada di lokasi Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-ayek, Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo, Watu Tulis, Po,o, Kemlamdingan Dowo, Pos 1, sentong, pasang kupluk, dan gunung lanang dengan area terdampak seluas 102 hektare,” ujar Syarif.
ADVERTISEMENT
Tim yang diterjunkan berjumlah 16 orang dari Petugas TNBTS, Masyarakat Mitra Polhut, Masyarakat Peduli Api Ranupani. Peralatan yang digunakan jetshooter, garu, sabit, parang, flame freeze, sepeda motor, mobil pemadam GALAAG dan mobil patroli TNBTS. Adapun jarak dari sumber air sekitar 3 km (sumber air ong).
“Fokus pemadaman karhut adalah mendekati titik api yang terjangkau dan dimatikan dengan jet shooter, gepyok, dan ranting serta membuat sekat bakar pada medan datar agar api tidak meluas, serta melakukan mop-up, yaitu pengendalian sisa api, bara dan asap sehingga dapat benar padam. Prinsip pemadaman dan pengendalian karhut mengutamakan keselamatan tim, memadamkan area yang terjangkau, memperhatikan arah dan kecepatan angin serta pembuatan sekat bakar,” tandas Syarif. (luc/kun)
ADVERTISEMENT