Pengakuan Guru Musik Culik Siswa Madrasah Mengejutkan

Konten Media Partner
24 September 2018 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengakuan Guru Musik Culik Siswa Madrasah Mengejutkan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Malang (beritajatim.com) - Fakta baru terungkap dalam penyidikan kasus penculikan seorang guru bantu seni musik bernama Sobirin (40) warga Pakisaji, Kabupaten Malang terhadap anak didiknya sendiri berinisial LNB (9), siswa Madrasah Ibtidaiyah kelas IV.
ADVERTISEMENT
Hasil pengembangan penyidikan polisi, motif penculikan terhadap LNB ternyata berlatar belakang asusila. Sobirin diketahui mempunyai hasrat seksual yang menyimpang.
Diduga, saat korban diculik dari sekolah pada Rabu (19/9/2018) siang dan disembunyikan dalam hutan, selama berada di dalam tenda, korban mengalami kekerasan seksual oleh Sobirin.
Demikian disampaikan Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adrian Wimbarda. Menurut Adrian, bahwa hasil pemeriksaan korban, diketahui kalau Sobirin, warga Dusun Golek, Desa Karangduren, Pakisaji, juga berbuat tak terpuji terhadap korban, yang merupakan anak didiknya di sekolah tempatnya mengajar.
”Ada pelecehan seksual yang dilakukan tersangka, selama menculik korban. Namun saat ini, kami masih menunggu hasil visumnya,” tegas Adrian, Senin (24/9/2018).
Dengan adanya fakta baru tersebut, Sobirin, tidak hanya dijerat pasal 330 KUHP saja. Sebaliknya ia bakal dijerat pasal berlapis, dengan ditambah pasal 82 Undang-undang nomor 35 tahun 2014, tentang perlindungan perlindungan anak.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah ada korban lain selain LNB? Adrian mengatakan, bahwa pihaknya masih terus mengembangkan kasusnya. Dugaan sementara, ada korban lain yang pernah mengalami nasib sama seperti LNB. Hanya saja, sampai kemarin masih belum ada masyarakat yang melapor ke Polres Malang.
”Kami terus mengembangkan kasusnya. Sebab kemungkinan besar, ada korban lain yang juga pernah dilecehkan oleh tersangka,” kata Adrian. (yog/ted)