Perempuan Berjilbab Jadi Sasaran Begal Payudara di Mojokerto

Konten Media Partner
23 Maret 2019 8:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan Berjilbab Jadi Sasaran Begal Payudara di Mojokerto
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mojokerto (beritajatim.com) – Perempuan berjilbab menjadi sasaran aksi pelecehan seksual dengan cara meremas payudara (begal payudara). Setelah seorang guru berhijab asal Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, dua korban lain pun mengaku menjadi korban.
ADVERTISEMENT
Keduanya juga mengenakan jilbab, namun pelaku tak sungkan melakukan aksinya di jalanan. Salah satu korban berinisial N (20) asal Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Aksi tersebut dialami di jembatan Jalan Raya Pohjejer, Kecamatan Gondang sekira pukul 15.00 WIB.
“Saat itu, saya mau berangkat kerja. Saya sudah merasa curiga saat saya mengisi BBM di SPBU, saya diikuti seorang laki-laki memakai sepeda motor Satria dengan tatapan tak wajar. Sampai di Jembatan Pohjejer pelaku melakukan perbuatan itu (begal payudara, red),” ungkapnya, Jumat (22/3/2019).
Masih kata N, sebelum melakukan pelecehan seksual, pelaku terlebih dahulu mencoba merampas kalung milik korban namun gagal. Korban sempat berteriak jambret, namun pelaku malah melakukan perbuatan yang tidak mengenakkan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kalau ciri-ciri pelaku, yang saya ingat memakai sepeda motor Satria berwarna biru, pria itu berambut gondrong dan bertato. Saya shock setelah kejadian dan menanggis, kemudian ditolong warga dan diantar ke tempat kerja,” katanya.
N menambahkan, aksi tersebut tak hanya dialaminya, namun juga dialami temannya, Y. Kejadian tersebut dialami Y pada, Minggu (17/3/19) di Jalan Desa Ketengan, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto saat korban pulang kerja sekira pukul 06.00 WIB.
“Temenku juga menjadi korban, dia bercerita kepada saya kalau menjadi korban pelecehan seksual. Sama modusnya, dia dibuntuti kemudian saat di tempat sepi dipepet dan langsung meremas payudara. Pelakunya kelihatan sama, memakai sepeda motor satria berwarna biru,” imbuhnya.
Menurutnya, Y juga mengenakan jilbab. N menuturkan, pasca kejadian sempat mengunggah di media sosial (medsos). Ia mengaku banyak yang mengirim pesan dan mengaku juga mengalami kejadian yang sama. Ia berharap pelaku bisa tertangkap sehingga tidak meresahkan.[tin/ted]
ADVERTISEMENT