news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pesan Mbah Moen kepada Fahri Hamzah: Jaga Agama, Jaga Negara

Konten Media Partner
6 Agustus 2019 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fahri Hamzah (kiri) dan Mbah Moen
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah (kiri) dan Mbah Moen
ADVERTISEMENT
Jakarta (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, ikut berduka atas wafatnya K. H. Maimoen Zubair, ulama karismatik pemilik Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Ulama yang akrab disapa Mbah Moen wafat di Makkah, Arab Saudi, pada Selasa (6/8/2019) di usia 90 tahun.
ADVERTISEMENT
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Bangsa ini kehilangan seorang ulama karismatik nasional, KH Maimoen Zubair. Semoga Allah SWT menerima segala amal dan jasa beliau bagi umat, bangsa dan negara. Semoga kita dapat meneruskan cita-cita mulianya. Amin YRA. Selamat jalan Mbah Moen, kami semua pasti menyusulmu,” ucap Fahri lewat pesan singkatnya yang diterima wartawan, Selasa (6/8/2019).
Inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu pun mengisahkan pertemuannya dengan Mbah Moen saat berkunjung ke Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang, beberapa waktu silam. Dalam pertemuan itu, Fahri mendapat banyak nasihat tentang keumatan dan kebangsaan yang tidak boleh dipisahkan,
"'Jaga agama, jaga negara' adalah pesan terakhir Mbah Moen yang paling berkesan pada saya," kata legislator asal NTB ini.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah sering mendengar nasihat Mbah Moen. Dan itu saya lakukan sejak menjadi anggota MPR Transisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pasca reformasi. Terakhir saya bertemu di pernikahan anaknya Ibu Khofifah di Surabaya, sementara di Makkah ini baru mau merencanakan silaturahmi, tapi Allah memanggilnya,” kata Fahri Hamzah dari Makkah.
Selain dikenal sebagai seorang ulama, Mbah Moen juga menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah PPP hingga ia wafat. Almarhum pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun lamanya.
Setelah berakhirnya masa tugas, ia mulai berkonsentrasi mengurus pondok pesantrennya. Tapi rupanya tenaga dan pikiran ia masih dibutuhkan oleh negara sehingga ia diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah selama tiga periode. [hen/but]
ADVERTISEMENT