Polemik PDIP Surabaya, Ini Kata Fraksi di DPRD Surabaya

Konten Media Partner
11 Juli 2019 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polemik PDIP Surabaya, Ini Kata Fraksi di DPRD Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surabaya (beritajatim.com) – Konflik yang terjadi di tubuh DPC PDIP Surabaya ternyata ditanggapi beragam oleh Fraksi PDIP di DPRD Surabaya. Berikut hasil ulasan yang diperoleh beritajatim.com, Kamis (11/7/2019).
ADVERTISEMENT
Dua anggota Fraksi PDIP, Erwin Tjahyuadi dan Riswanto menolak berkomentar terkait masalah itu. “No comment soal itu,” ujar Riswanto.
Sedangkan Erwin memberikan saran agar meminta pernyataan kepada Ketua Fraksi PDIP. “Saya bukan struktural DPC maupun Fraksi. Tanya Cak Kadar saja (Sukadar, Ketua Fraksi PDIP,” katanya singkat.
Sementara itu, Khusnul Khotimah yang juga anggota Fraksi PDIP memastikan jika ia bersama rekannya tetap bertugas normal di DPRD Surabaya. “Anggota Fraksi tetap melaksankan tugas sebagai mana mestinya, seperti halnya hari ini Paripurna juga hadir dan mendengarkan Penjelasan Walikota terhadap Raperda Pertanggung jawaban Pelayanan APBD tahun anggaran 2018,” katanya.
Sementara disinggung terkait dampak konflik yang terjadi pada Fraksi PDIP, Khusnul enggan menjawab secara lugas. “Menurut Jenengan (Anda) bagaimana?” ujarnya bertanya balik.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Ketua Fraksi PDIP di DPRD Surabaya, Sukadar, menepis isu jika saat ini tengah ada konflik di tubuh DPC PDIP Kota Surabaya. “Endi kisruh (mana ribut). Nggak onok kok (nggak ada kok),” ucap Sukadar sembari terburu-buru mengikuti Sidang Paripurna.
Bagi Sukadar, hasil Konfercab PDIP beberapa waktu lalu sudah tidak perlu dikomentari. Ia memandang jika hasilnya sudah jelas. “Kan sekarang saya pun demisoner. Percuma ditanggapi, apalagi saya bukan PAC tidak punya hak pilih,” tegas Sukadar.
“Percuma sekarang ditanggapi, berwacana. Sekarang belum ada Ketuanya. Sekali lagi saya tidak punya hak pilih,” ujarnya lebih lanjut.
Status DPC PDIP Surabaya yang saat ini tidak memiliki pengurus karena kepengurusan Whisnu Sakti Buana sudah bersifat demisioner pun menurut Sukadar kembali ke pihak DPP PDIP. “Kan sekarang demisoner yang artinya tidak ada ketuanya. Keputusan tertinggi di Partai,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, konflik di tubuh PDIP Surabaya bermula saat posisi Whisnu Sakti Buana sebagai Ketua DPC PDIP Kota Surabaya digantikan oleh Adi Sutarwiyono pada Konferensi Cabang Zona Surabaya yang digelar DPD PDIP Perjuangan Jatim pada Hari Minggu (7/7/2019).
Adi Sutarwiyono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya terpilih dengan keputusan Dewan Pimpinan Pusat bersama dengan Taru Sasmita sebagai Bendahara dan Baktiono selaku Sekretaris. [ifw/but]