PPP Pamekasan Nyatakan Kasus Romy Tak Pengaruhi Elektabilitas Parpol

Konten Media Partner
25 Maret 2019 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PPP Pamekasan Nyatakan Kasus Romy Tak Pengaruhi Elektabilitas Parpol
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pamekasan (beritajatim.com) – Ketua DPC PPP Pamekasan, Halili Yasin menyatakan elektabilitas partai yang dipimpinnya tetap stabil menyongsong proses pemilihan umum (pemilu) serentak yang digali digelar 17 April 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
Bahkan ‘prahara’ di internal partai politik (parpol) berlogo Ka’bah, mengingat kasus yang menimpa Ketua Umum Romahurmuziy. Dinilai tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap elektabilitas para calon legislatif (caleg), khususnya di Pamekasan.
Terlebih kultur masyarakat di daerah berslogan Bumi Gerbang Salam, cenderung lebih memprioritaskan sosok (caleg) yang mereka kenal dibandingkan membahas berbagai perbedaan yang terjadi di tingkat pusat.
“Yang kami tahu tipekal masyarakat melihat siapa yang akan dijadikan wakil (rakyat), jadi memakai kasus suap yang menyeret ketum kami tidak ada sedikit perubahan pergantian suara,” kata Ketua DPC PPP Pamekasan, Halili Yasin, Minggu (24/3 / 2019).
Namun ia juga optimistis parpol yang dipimpinnya bisa merealisasikan target 11 kursi di legislatif tingkat kabupaten. “Kamu memiliki target minimal 11 kursi pada pileg tahun ini, kami yakin PPP tetap dapat mendukung partai dengan kursi terbanyak di Pamekasan,” tegas pria yang juga mendukung Ketua DPRD Pamekasan,
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, parpol yang mengusung jargon ‘Rumah Umat Islam’ mendelegasikan sebanyak 9 kader terbaik ke parleman (sebagai anggota legislatif) sekaligus menjadi parpol pemenang Pemilu 2014 lalu.
Sementara pada momentum tersebut, mereka berhasil mendelegasikan para kader dari lima daerah pemilihan (dapil) berbeda yang tersebar di 13 kecamatan berbeda di Pamekasan. Bahkan di dapil 3 Palengaan-Proppo, mereka berhasil meraih tiga kursi dan dapil 1 Pamekasan-Tlanakan, hanya satu kursi.
Namun ‘prahara’ yang melibatkan Romahurmuziy akibat operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Surabaya, Jum’at (15/3/2019) lalu. Tentunya akan memberikan kontribusi khusus untuk parpol, tidak hanya di tingkat pusat tetapi juga bisa berimbas ke tingkat daerah. [pin/kun]