Profauna Apresiasi Tindakan Penyelamatan Hiu Paus “Paitonah”

Konten Media Partner
21 September 2019 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Profauna Apresiasi Tindakan Penyelamatan Hiu Paus “Paitonah”
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Probolinggo (beritajatim.com) – Protection of Forest and Fauna (Profauna) mengapresiasi upaya pembebasan “Paitonah”, hiu paus yang berhasil diselamatkan dari kanal inlet wilayah di sekitar PLTU Paiton, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
“Kami secara obyektif sangat mengapresiasi tindakan penyelamatan hiu paus tersebut dan membawanya kembali ke laut lepas, karena sebenarnya tidak banyak orang yang peduli terhadap hal tersebut,” ungkap Ketua Profauna Indonesia, Rosek Nursahid, Sabtu (21/9/2019).
Profauna Indonesia adalah organisasi independen non profit berjaringan internasional, yang bergerak di bidang perlindungan hutan dan satwa liar. Awalnya didirikan tahun 1994 di Malang, Jawa Timur, penggerak organisasi ini percaya, setiap jenis satwa liar mempunyai nilai bagi kelestarian alam.
Nursahid sangat mengapresiasi tindakan penyelamatan hiu paus yang dianggap “luar biasa,” apalagi melibatkan semua unsur terkait mulai dari aparat TNI, pihak kementerian, nelayan, dan juga PJB Paiton. “Itu luar biasa, karena masih banyak yang mau membantu, dan banyak pihak yang mau ikut terlibat,” jelasnya saat dihubungi di Malang, Jumat (20/9/2019).
ADVERTISEMENT
Kesadaran Berkat Medsos
Nursahid menegaskan, mulai tingginya kesadaran terhadap lingkungan sekitar, khususnya dalam hal keselamatan makhluk hidup langka termasuk fauna dan flora, terutama karena dukungan media sosial yang begitu mudah diakses pada saat ini.
“Dengan berkembangnya teknologi, banyak anak muda yang dengan akses yang mereka miliki, cepat sekali memperoleh berbagai informasi dari kanal-kanal yang tersedia. Lingkungan seperti ini menyebabkan banyak pihak menjadi lebih peduli terhadap segala hal, termasuk juga hal dalam kelestarian lingkungan.
Kendati tergantung pada jenis kasusnya, kepedulian terhadap keberadaan dan upaya menjaga kelestarian hewan langka sudah mulai tinggi. Ini kami soroti mengingat saat ini sudah mulai ada peningkatan kesadaran dalam upaya perlindungan dan pelestarian satwa liar. Sangat berbeda dengan kondisi 20 tahun yang lalu, saat Profauna merintis usaha ini di Indonesia,” tandasnya.[rea/ted]
ADVERTISEMENT