Komunitas Ojek Online Surabaya Tuntut Prabowo Minta Maaf

Konten Media Partner
24 November 2018 13:07 WIB
Komunitas Ojek Online Surabaya Tuntut Prabowo Minta Maaf
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surabaya (beritajatim.com) - Ratusan pengemudi ojek online di Surabaya, Jawa Timur, menuntut Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, meminta maaf atas pernyataannya beberapa waktu lalu yang dianggap merendahkan profesi tersebut.
ADVERTISEMENT
Mereka menilai Prabowo sudah mengeksploitasi kehidupan pengemudi ojek online sebagai komoditas politiknya. Para pengemudi ojek online dari seluruh Surabaya itu secara bergantian berorasi di depan Gedung Negara Grahandi Surabaya, Sabtu (24/11).
Aksi itu dimulai dengan longmarch dari Kebun Binatang Surabaya menuju Grahadi. Sejumlah massa aksi membawa berbagai poster, antara lain bertuliskan 'Pak Prabowo Stop Remehkan Ojek', 'Lebih Baik Ngojek Daripada Nge-Hoaks', dan 'Pak Prabowo Jangan Remehkan Profesi Kami'.
"Kami tunggu permintaan maaf Pak Prabowo. Kami ojek online hanya menuntut permohonan maaf. Kami bukan pembuat hoaks, tapi pejuang keras sebagai anak negeri," ujar salah satu peserta aksi dengan lantang.
Mereka berpendapat bahwa menjadi pengemudi ojek merupakan pekerjaan mulia, sebab tidak hanya mengantar orang dan makanan tetapi juga kerap menolong orang jika terjadi kecelakaan di jalan raya.
ADVERTISEMENT
"Kami sebagai ojek online bermacam-macam status sosial. Kami pejuang bukan penjilat. Bukan hanya mengantar pesanan, tapi sebagai penolong pertama jika terjadi kecelakaan," kata salah satu peserta aksi.
Ketua Komunitas Peduli Ojek Online, Wahono, mengatakan aksi ini sebagai wujud solidaritas untuk seluruh pengemudi ojek yang merasa direndahkan oleh ucapan Prabowo.
"Hormati pekerjaan kami sebagai ojek online karena pekerjaan kami halal. Dan arek-arek Suroboyo menolak keras pernyataan Prabowo yang merendahkan profesi mulia kami," ujar Wahono.
Wahono mengatakan, Komunitas Peduli Ojek Online di Jawa Timur mendesak Prabowo untuk segera meminta maaf kepada pengemudi ojek online di Indonesia. Ia juga meminta kepada Prabowo untuk tidak menjadikan profesi ini sebagai komoditas politik Pilpres 2019.
"Berkampanyelah dengan bijak. Jangan eksploitasi kami untuk dijadikan komoditas politik. Biarpun kami ojek online, kami selalu tertib, kami jujur menghidupi keluarga kami," pungkas Wahono.
ADVERTISEMENT
Diketahui sebelumnya, ucapan yang dipermasalahkan yaitu saat Prabowo menjadi pembicara dalam acara Indonesia Economic Forum di Shangri-La Hotel, Sudirman, Jakarta, pada Rabu (21/11).
"Yang paling di sebelah kanan adalah topi SD, setelah ia lulus, ia pergi ke SMP, setelah ia lulus, ia pergi ke SMA, dan setelah lulus dari SMA ia menjadi pengemudi ojek. Sedih, tetapi ini kenyataan," kata Prabowo. (tok/ted)